[CERPEN] Tragedi Mobil Sofia
Sofia melangkahkan kakinya di atas aspal yang hangat. Ia mengamati jalanan yang sudah tidak asing lagi
baginya. Di sebelah kiri, terdapat sebuah taman kecil yang dulu sering ia
datangi bersama sahabat-sahabatnya. Di sebelah kanan, ada sebuah toko buku
tempat ia biasa membeli novel-novel terbaru.
Sofia tidak bisa menghilangkan bayangan dari
pikirannya. Bayangan tentang kecelakaan mobil yang menimpanya beberapa bulan
lalu. Sofia menjadi korban dari sebuah kecelakaan mobil yang melibatkan mobil
yang dikendarai oleh ayahnya dan sebuah truk besar.
Kini, Sofia memiliki trauma yang tidak mudah
dihilangkan. Ia menjadi takut untuk kembali naik mobil dan bahkan takut untuk
menyebrang jalan. Ia merasa seluruh dunia seolah-olah memandangnya dan membicarakan tragedi yang
menimpanya. Ia merasa kesepian dan tidak ada seorang
pun yang mengerti bagaimana rasanya menjadi korban
dari sebuah kecelakaan.
Setelah berjalan sejenak, Sofia memutuskan untuk masuk
ke sebuah kedai kopi yang tidak jauh dari tempat ia berdiri. Sofia memesan
secangkir kopi dan memilih duduk di sudut kedai yang sepi.
Saat menyeruput kopi, ia tidak sengaja mendengar
percakapan dua remaja di dekatnya.
"Kamu tahu, nggak, tadi aku hampir saja ditabrak mobil," kata
seorang remaja.
"Wah, serius? Gimana bisa?" tanya remaja
yang lain.
"Jalan tiba-tiba terasa berputar-putar, aku
hampir saja terjatuh. Tapi untungnya mobil itu menghindar," jawab remaja
yang pertama.
Sofia mendengar percakapan mereka dan merasakan
kepanikan yang sama ketika ia mengalami kecelakaan. Ia tidak bisa menahan air
matanya dan membiarkan air mata itu mengalir di pipinya. Kedua remaja itu
terkejut melihat Sofia menangis dan langsung memberikan tisu dan menghiburnya.
Setelah menenangkan diri, Sofia bercerita kepada
mereka tentang kecelakaan mobil yang ia alami beberapa bulan lalu dan bagaimana
sulitnya untuk
mengatasi trauma. Kedua remaja itu dengan sabar mendengarkan cerita Sofia dan
memberikan dukungan yang ia butuhkan.
"Kamu harus memulai dari yang kecil-kecil dulu.
Coba untuk menyebrang jalan di tempat yang ramai, atau pergi ke taman untuk
menghirup udara segar. Jangan terlalu memaksakan diri, tapi juga jangan terlalu
takut. Kamu pasti bisa mengatasinya," kata salah satu dari mereka.
Sofia merasa terharu dengan perkataan mereka dan
merasa lebih baik setelah bercerita dengan mereka. Ia merasa lebih berani untuk
menghadapi trauma.
Beberapa minggu kemudian, Sofia mulai mencoba untuk
melewati rasa takutnya. Ia mencoba untuk menyeberang jalan di tempat yang ramai dan pergi ke taman
untuk menghirup udara segar. Ia juga mulai bertemu dengan teman-temannya lagi
dan berbicara tentang perasaannya.
Meski masih merasa takut, Sofia merasa makin kuat
setiap harinya. Ia mulai belajar untuk tidak membiarkan trauma mengendalikan
hidupnya dan mencoba untuk hidup dengan lebih optimis.
Namun, ada satu hal yang membuat Sofia kembali merasa
takut dan terpuruk. Ayahnya yang terlibat dalam kecelakaan itu mulai
menunjukkan tanda-tanda depresi. Ayahnya menjadi makin tertutup dan selalu
berada di dalam kamar.
Sofia khawatir dengan keadaan ayahnya dan merasa tidak
mampu untuk membantunya. Ia seperti tidak memiliki kontrol atas hidupnya lagi.
Ia mulai merasa frustasi dan putus asa.
***
Suatu hari, Sofia diundang ke acara musik di sebuah
kafe. Teman-temannya mengajaknya dan berharap Sofia bisa menghilangkan sedikit
kekhawatiran dan stres yang ia rasakan. Saat di kafe, Sofia bertemu dengan
seorang pemuda bernama Rizky.
Rizky adalah seorang musisi yang sedang naik daun. Ia
tampil di kafe untuk mempromosikan album terbarunya. Sofia merasa terpesona
dengan musik Rizky dan terpesona dengan kepribadian yang ia miliki. Mereka pun
saling bertukar nomor telepon dan mulai berbicara setiap hari.
Sofia merasa sangat nyaman dengan Rizky dan merasa
bahwa ia bisa membuka hatinya kepadanya. Sofia menceritakan tentang trauma yang ia alami dan ayahnya
yang terpuruk. Rizky dengan sabar mendengarkan cerita Sofia dan memberikan
dukungan yang ia butuhkan.
"Kamu harus mengatasi trauma itu, tapi jangan
lupa untuk merawat dirimu sendiri juga. Kamu sangat kuat, Sofia. Kamu pasti
bisa menghadapi ini," kata Rizky.
Sofia merasa terharu dengan perkataan Rizky dan merasa
bahwa ia telah menemukan seseorang yang bisa membantunya menghadapi masa sulit
ini.
***
Hari itu, Sofia dan Rizky sedang berkumpul di kafe
tempat mereka bertemu untuk kali pertama. Mereka saling bercanda dan tertawa menikmati
kebersamaan. Namun, saat
mereka sedang asyik menikmati minuman, tiba-tiba ada kecelakaan di depan kafe.
Sofia kembali teringat akan kecelakaan yang menimpanya beberapa bulan yang
lalu.
Ia merasa takut dan cemas, tetapi kali ini berusaha
untuk tidak membiarkan perasaan tersebut menguasai dirinya. Ia mengambil napas dalam-dalam dan berpikir positif.
Rizky merasa ada yang tidak beres dengan Sofia. Ia
mencoba untuk menenangkan, tetapi Sofia tetap cemas dan takut.
"Ikuti aku," kata Rizky pada Sofia. Ia
membawa Sofia keluar dari kafe dan mengajaknya untuk berjalan-jalan di sekitar
kota. Mereka berjalan-jalan dan berbicara tentang kehidupan.
Sofia merasa tenang ketika berjalan-jalan dengan
Rizky. Ia merasa seperti bisa melepaskan diri dari perasaan cemas dan takutnya.
"Tolong jangan pergi dariku," kata Sofia
pada Rizky.
"Aku akan selalu ada untukmu, Sofia," kata
Rizky sambil memeluk Sofia.
Ia merasa bahwa telah menemukan seseorang yang
benar-benar memahami dirinya dan siap membantu melewati masa sulit yang dihadapinya.
Ketika Sofia kembali ke rumahnya, ia merasa lebih kuat
dan optimis. Sofia
tahu bahwa hidup tidak selalu mudah, tetapi juga tahu bahwa ia
tidak sendirian dalam menghadapi masalah tersebut.
Sofia berjanji pada dirinya sendiri akan terus berjuang dan
tidak pernah menyerah dalam menghadapi trauma dan kecemasan yang ia alami. Ia
yakin bahwa bisa mengatasi masalah tersebut dan menjadi pribadi yang lebih baik
lagi.
Hidup Sofia tidaklah mudah, tetapi ia tahu bahwa
selalu memiliki seseorang yang bisa diandalkan dan siap membantunya melewati
masa-masa sulit. Ia belajar untuk merawat dirinya sendiri dan hidup dengan
lebih optimis. Sofia
tahu hidup adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan rintangan, tetapi juga
tahu bahwa ia bisa melewati semua itu dengan kekuatan dan tekad yang
dimilikinya.
Beberapa bulan kemudian, Sofia mulai merasa lebih
baik. Ia mulai mengatasi trauma yang ia alami dan ayahnya juga mulai pulih dari
depresi. Sofia dan Rizky pun makin dekat dan merencanakan untuk memulai
hubungan yang lebih serius.
Meski masih ada rasa takut dan kecemasan yang
terkadang muncul, Sofia merasa bahwa ia telah menemukan cara untuk menghadapi
trauma dan hidup dengan lebih optimis. Ia belajar untuk merawat dirinya sendiri
dan menemukan seseorang yang bisa menjadi pendampingnya dalam menghadapi masa
sulit.
Sofia merasa kecelakaan mobil yang menimpanya, meski
sangat menyakitkan, juga membawa hikmah dan pelajaran berharga untuk hidupnya.
Ia tidak akan pernah lupa akan pengalaman itu. Namun, ia akan terus berusaha untuk hidup dengan lebih baik
dan memanfaatkan pengalaman buruk tersebut untuk tumbuh dan berkembang menjadi
pribadi yang lebih baik lagi.
Sofia masih berusaha keras untuk mencoba melawan rasa trauma dan takut ketika melewati jalan yang
ramai. Ia tidak
mau mengecewakan Rizky dan teman-temanya itu yang selama ini mendukungnya agar
Sofia keluar dari zona yang menyeramkan ini.
"Doain Sofia, ya, Tuhan agar Sofia bisa melewati semua rintangan ini," ujar Sofia.
Setelah beberapa bulan yang lalu, Sofia mencoba untuk melawan rasa trauma dan kecemasan
ketika melihat jalan yang ramai, bahkan ada kecelakaan akhirnya Sofia bisa
atasi semuanya. Ia sangat berterima kasih,
berkat dukungan dari Rizky dan teman-temanya Sofia bisa melewati semuanya.
"Ya Tuhan, terima kasih sudah membantu Sofia selama ini."
TENTANG PENULIS
Jihan Hikmah
namanya, seorang gadis penyuka langit dan desain grafis. Memiliki nama pena
Neptunus48. Hobi rebahan, mengkhayal, menulis. Kalo ada yang mau kenalan lebih
dekat lagi bisa kunjungi IG-nya, @ktubsltan03.
Posting Komentar