Kumpulan Puisi Menarik dengan Tema Bintang, Keren Banget!
Dalam gelapnya malam, kata-kata indah merayap seperti jejak bintang di langit. Kumpulan puisi menarik ini mengajak kita untuk menyelami keindahan dan misteri bintang-bintang yang menghiasi langit malam. Setiap bait puisi seperti petikan cahaya yang memandu perjalanan kata-kata melintasi alam semesta, menggambarkan kebesaran dan keheningan di balik gemerlap bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya.
# Puisi 1
Kedipan Sang Lintang
Oleh : Wahyu Warningsih
Di kesunyian malam
Di bawah lautan taburan sang lintang
Inginku rangkai kata manis untuk dirimu sang
lintangku
Kelipan manjamu membuat hati ini berdebar
Seakan candu diriku selalu melirikmu dengan
penuh senyum
Sampai aku teringat dengan engkau duhai
pujaanku
Oh ... duhai pujaanku
Kedipan matamu seakan candu
Bagaikan sang lintang yang merayu rembulan
Hati ini semakin berdebar
Tak kala engkau mengucapkan kata asmara
Kata asmara seperti ‘Tiang tresna tekening adi’
# Puisi 2
Kekasih Sang Bulan
Oleh: Veily
Saat langit telah menghitam
Sorak sorai cintaku bergema
Rinduku hadapmu, Kekasih
Cahaya kita bersatu dalam gelap
Matahari yang senantiasa mendukung
Gema cinta yang kita peroleh
Bintang dan bulan ialah satu
Bulan tanpaku adalah hampa;
begitupun aku
Andai Tuhan tahu
Ia akan marah;
sebab kita satu
Ia akan kecewa;
sebab kita kasih-Nya
Ia akan menangis;
karena kita isi dari Semesta-Nya
# Puisi 3
Memeluk Sang Lintang
Oleh : Wahyu Warningsih
Antara sang rembulan dan bintang
Keduanya memang berdekatan
Sementara engkau dan aku berjauhan
Hanya bisa dipertemukan dalam mimpi kesunyian
Sunyinya malam
Dengan taburan sang lintang
Ditemani desiran anila
Membuat mataku terpejam menikmati kesunyian ini
Inginku peluk dirimu
Tetapi aku tidak bisa memeluk dirimu yang
seorang lintang
Engkau jauh dalam pelukan sang rembulan
Membuatku mengubur dalam sedalam lautan
keinginanku
# Puisi 4
Galaksi Yang Berubah-ubah
Oleh : Demi Agustiana
Siang berganti malam
Yang tercipta suasana mencekam
Tapi terlihat indah
Karena adanya galaksi yang berkelip-kelip
Membuat hati ini rindu Rindu akan dirimu
Dibawah naungan angkasa yang begitu megah
Yang penuh dengan lintang
Galaksi yang sungguh sangat indah
Ingin rasa hati ini
Terbang menuju lintang
Tapi apalah daya
Tak ada sayap yang mengepak
Tapi rinduku terobati
Dengan adanya galaksi
Yang akan terus ada
Walau terkadang tidak ada
# Puisi 5
Dalam Gelap
Oleh : Wahyu Warningsih
Malam adalah sebuah latar kegelapan
Dalam gelap aku ingin dirimu datang
Datang dan bisikan kata-kata manismu kepadaku
Aku ingin mengulang
Tentang engkau yang menghibur dengan kedipan
seperti sang lintang
Dengan senyum seperti rembulan
Inginku bisikan juga kata-kata cinta untuk
dirimu
Tetapi aku tidak akan bisa
Karena dirimu jauh dalam genggaman rembulan
Daksaku ini seperti ditimbun janjimu
Janji tentang engkau yang akan kembali
Tetapi engkau kembali dengan sang rembulanmu
# Puisi 6
Bintang
Oleh : Siti Icun Syamsuriah
Malam ini kupandangi langit
Tak kulihat dirimu
Duhai bintang …
Di manakah kamu?
Mengapa enggan muncul?
Seminggu yang lalu
Hatiku bahagia melihat senyummu
Berkelip manja
Malam terasa indah karena hadirmu
Selalu kunantikan kehadiranmu
Untuk mengobati segala lara
Kapan kamu akan datang?
Tak akan sanggup hatiku menahan rindu
# Puisi 7
Janji Rembulan Dan Lintang
Oleh : Wahyu Warningsih
Rayuan rembulan dalam gelapnya malam
Lintang hanya bisa berkedip manja
Sedangkan aku larut dalam asmara denganmu
Dengan penuh senyum
Di tepian bukit dalam gelapnya malam
Engkau dan aku saling menggenggam tangan
Lalu mengucapkan sebuah janji
Janji seperti lintang dan rembulan yang akan
selalu bersama
Bersama dalam suka dan duka
Merangkai senyum dalam cerita
Menciptakan warna indah
Seperti rasi bintang
# Puisi 8
Tak Bisa Menggapai Lintang
Oleh : Demi Agustiana
Sejenak mata memandang
Di dalam pekatnya malam
Pandangan yang tertuju pada bumantara
Yang terlihat indah malam ini
Seakan goresan cat berwarna
Yang tertoreh di kanvas angkasa lepas
Seperti titik yang berkelap-kelip
Menciptakan nuansa syahdu
Ingin rasa hati menangkap satu titik
Yang begitu indah dan terang
Tapi tak mungkin ku lakukan
Karena terlalu jauh untuk di gapai
Biarlah
Biarlah aku disini saja
Menatap keindahan sang lintang
Tanpa harus ku gapai, karena tidak akan pernah
bisa
# Puisi 9
Untuk Tuan Yang Mencari Bintang
Oleh : Veily
Ratna, kekasihmu Tuan
Darma, kesayanganmu Tuan
Suci, namamu, Tuan
Hanya sempurna, milikmu, Tuan
Tiada istimewa antara kita tanpamu
Semua hal milikmu, merta
Tiada kata selain sempurna
Duhai semua keindahanmu Tuan
Puan hanya menghilang satu hari, duhai Tuan
Tak beberapa lama, Puan dan Tuan 'kan kembali
Tuan, rumahmu ialah rumah kami
Puanmu, pun Puan kami
Tuan, mengertilah.
# Puisi 10
Indah Hanya Satu Malam
Oleh : Siti Icun Syamsuriah
Ketika kurasakan indahnya senja
Ternyata pesonanya tak abadi
Beranjak pelan meninggalkanku dalam gulita
Aku tersesat mencari arah
Kulihat bintang berkedip genit
Menggodaku dengan asa cahayanya
Hatiku luluh terpikat dengan pesonamu
Hadirmu membuat malam menjadi indah
Namun fajar menyingsing
Mengganti malam menjadi siang
Aku terpuruk
Tak bisa kurasakan lagi malam yang indah
Indah hanya satu malam
Yang tersisa hanya kenangan
Tak ada yang abadi
Datang sekejap lalu pergi saat malam berganti
# Puisi
11
Mengharap Bintang
Oleh : Kelompok A
Bintang;
Itu manusia
Atau, objek angkasa?
Ku kira manusia
Karena dia bisa berkelip manja
Genit seperti sedang menggoda
Terasa kalbu begitu bahagia
Yang tergoda akan kelipan indah
Kecil dan jauh untuk digapai
Antara rasa inginku menggapai keindahanmu
Tapi mengingat kau adalah sang lintang
Tidak akan bisa aku gapai
Rasa iri mengeruak dalam diri
Tidak kala aku mengingat
Engkau yang dekat dengan bagaskara dan nebula
# Puisi 12
Anganku
Oleh : Kelompok A
Lembayung membawa malam,
Sastra mengisi dialog,
Dan kita isi dialognya
Dengan tema rindu dan cinta
Jangan diisi dengan dusta dan kecewa
Agar tak ada air mata hingga senja menyapa
Yang ditemani rasi lintang di malam yang sunyi
Begitu indah dipandang netra
Inginku akhiri waktu agar berhenti sejenak
Menikmati keindahanmu walau sebentar
Gundah ini akan hilang oleh kelipanmu yang
menenangkan hati
Rasanya aku ingin memilikimu
Hanya sebuah harapan
Tetapi itu hanya sebuah angan
Seperti menggenggam sang anila
Sebagai penutup, mari kita terus membiarkan puisi-puisi ini menjadi sumber inspirasi dan refleksi dalam kehidupan sehari-hari. Bintang-bintang tidak hanya menyinari langit, tetapi juga menyinari kisah-kisah hidup kita dengan pesan-pesan kebijaksanaan dan keindahan yang abadi. Melalui kumpulan puisi ini, semoga kita dapat terus terhubung dengan keajaiban bintang-bintang, membiarkan kata-kata menjadi seperti cahaya yang selalu membimbing langkah-langkah kita di kegelapan dan kehidupan yang penuh warna.
TENTANG PENULIS
Karya ini ditulis oleh kelompok A untuk mengikuti kompetisi Arisan Karya Komunitas Ufuk Literasi. Berikut adalah nama-nama anggotanya.
1. Wahyu Warningsih
2. Siti Icun Syamsuriah
3. Demi Agustiana
4. Veily
Posting Komentar