Rekomendasi Kumpulan Puisi Tema Malam, Mengesankan!
Malam, sebagai saksi diam dari kegelapan, memancarkan aura magis yang menginspirasi penulis untuk mengekspresikan perasaan melalui puisi. Dalam kumpulan puisi tema malam ini, kita akan menjelajahi keindahan, misteri, dan keheningan yang tercipta di bawah cahaya rembulan. Setiap kata yang diukir di dalamnya adalah sepotong refleksi jiwa yang tercermin dalam kebisuan malam, menghadirkan keajaiban sastra yang mendalam dan mengesankan.
# Puisi 1
Dalam
Gelapnya Malam
Oleh :
Wahyu Warningsih
Tentang
renjana dalam dekap daksamu
Perihal
janji dalam kegelapan malam
Sendu
hati ini dalam sunyi
Tiada
engkau yang menemani malamku lagi
Waktu
silih berganti
Malam
semakin membuatku resah
Tangis
ini akan henti
Jika
dirimu kembali memelukku
Badai
akan datang
Akanku
hentikan badai yang menerjang
Demi
dirimu yang aku rindukan
Dan
selusin janjimu
# Puisi
2
Malam Itu
Oleh :
Siti Icun Syamsuriah
Malam
itu
Aku
berada di sampingmu
Merapalkan
doa untukmu
Tiba-tiba
kulihat senyum terukir di wajahmu
Kuucapkan
kata : “maafkan aku”
Kurasakan
jemarimu pelan menggenggam tanganku
Aku
bahagia namun ternyata
Itu
senyum terakhirmu
Kulihat
nafasmu berhembus pelan
Terus
kulantunkan doa
Hingga
tiba-tiba nafasmu berakhir
Hidupku
terjeda sesaat
Malam
itu, engkau pergi untuk selamanya
Suara
tangisan pilu di sekitarnya
Menggugah
kesadaranku
Selamat
jalan ibu, surga tempatmu
# Puisi
3
Mengenang
Bintang
Oleh :
Veily
Saat ku
tak tahu lagi arah pulang
Masa di
mana;
Aku
bukan siapa-siapa
Ketika
‘ku tak lagi memiliki rumah
Aku ‘kan
mencari
Aku pun
ingat;
Meski
katanya waktu sembuhkan
Aku
kira;
Kau dan
aku menjadi kita
Nihil;
Semua
hanya kenangan
Perihal
latar kita;
Semuanya
berbeda
Perihal
kita;
Yang tak
mungkin bersama
# Puisi
4
Malam
ini
Oleh :
Siti Icun Syamsuriah
Malam
ini
Bulan
bersinar didampingi sebuah bintang
Sungguh
indah
Bintang
yang berkelip
Seakan
sedang bercengkrama
Dan
bulan mendengarkan
Romantisme
dua makhluk
Saling
berbagi cerita
Andaikan
semua insan
Seperti
bulan dan bintang di malam ini
Sungguh
indah dunia
Kasih
dan sayang menyebar di alam dunia
Harmoni
akan terasa
Tak ada
syak wasangka
# Puisi
5
Alasan
ku
Oleh :
Demi Agustiana
Sunyi
dan gelap
Seperti
suasana kalbu
Yang
terasa hilang
Namun
kembali hadir
Mengabur
netra di malam yang kelam
Disaat
lintang tak menampakkan diri
Membuatku
beralasan untuk merenung
Renungan
yang tak kunjung usai
Apa
harus ku pergi saja dari tempat ini?
Apa
harus ku beralasan untuk menghilang?
Di
kegelapan malam ini
Yang
menjadi saksi antara bingung dan resah
# Puisi
6
Malamku
Karya:
Siti Icun Syamsuriah
Malamku
Sunyi
Kelam
Tiada
berbintang
Malamku
Tak ada
kehangatan
Tak ada
sinar gemintang
Tak ada
keriangan
Tak ada
dirimu
Sungguh
kosong sukmaku
Malamku
Dilewati
sendiri
Tak ada
teman berbagi
Tak ada
cinta di hati
Apa Yang
Bisa Kucari dari Malam?
Karya:
Veily
Malamku,
Dan
malammu
Malamku;
Penuh
interaksi,
Canda
tawa,
Kasih
sayang
Di saat,
malammu;
Menguras
energi,
Tempat
peraduan lelah,
Dan;
Semua
yang hanya tentang Fara
Fara;
Si
pekerja keras,
Yang
banyak berkorban,
Gadis
yang disayangi,
Dan;
Dia
istimewa.
# Puisi 8
Malam
Mencekam
Karya :
Siti Icun Syamsuriah
Malam
mencekam
Padahal
rembulan bersinar terang
Gemintang
juga bercahaya
Sepintas
alam terlihat indah
Tapi
kenapa aku tak merasakan keindahannya?
Malam mencekam
Terasa
hingga ke pelosok sendi
Dinginnya
membuat beku hati
Tak ada
kehangatan
Sejak
ada penghianatan
Malam
mencekam
Desir
angin yang syahdu
Menambah
kesedihan di kalbu
Lembut
belaiannya malah terasa menyakitkan ragaku
Malam
mencekam
Kapan
berlalu???
# Puisi
9
Akara
Malam
Oleh :
Demi Agustiana
Malam
ini
Malam
yang gelap dan sunyi
Tak ada
yang menemani
Gelisah
hati melanda
Ku ingin
rasa hati ini tidak resah
Disaat
bayangan mu menari-nari
Disepanjang
malam yang kelam ini
Terus
terbayang perlakuan manismu
Haruskah
ku merindu?
Haruskah
ku buang semua bayangan semu?
Kenangan
yang indah
Tapi
bagiku sulit untuk lupa
# Puisi 10
Lentera
Malam
Oleh :
Wahyu Warningsih
Tentang
lentera dalam pelukan
Perihal
rasa yang memuncak dalam asmara
Akan secuil
kisah yang hanya sesaat
Bagai
sang anila tiada lagi berhembus
Hanya
senyummu yang bagaikan lentera malam
Membuat
diriku hanyut
Dalam
nada-nada menghempaskan kerinduan
Melodi
ini akan selalu aku kenang
Dalam
lara
Gundah
dalam gelap
Engkau
mendekapku
Dan menenangkanku
dengan lentera
# Puisi 11
Kesunyian
Oleh :
Kelompok A
Bisik
jangkrik menyapa hening
Tatkala
sinar temaram bangkit
Saat
bumi mulai meredam bisingnya
Nun jauh
di lubuk hatiku
Terasa
kesunyian yang mencekam
Ada
rindu yang tak terobati
Entahlah
Entah
ada obatnya
Tapi
biarlah malam yang mengobati
Mengobati
rasa rindu dengan sang pujaan hati
Gundah
hati ini tidak bertemu denganmu
Aku
tanpamu bagaikan malam tanpa rembulan
Rembulanpun
jenuh akan menanti sang lintang
Hanya
terus menunggu tanpa kabar
Tentang
cinta yang tak kunjung kembali
# Puisi
12
Saksi
Bisu
Oleh :
Kelompok A
Malam;
Itu
gelap,
Dan
asing
Seperti
kisah kita
Perlahan
memudar dan hambar
Menyisakan
kebencian
Tapi
seiring berjalannya waktu
Malam
yang sunyi menjadi saksi bisu
Dimana
kita berjanji di bawah naungan malam yang pekat
Janji
manis yang kamu dan aku ucapkan
Melewati
pahit manisnya kehidupan
Dengan
terikat cincin dijari
Namun
engkau malah mengikat duri tajam dalam hatiku
Penuh
tanya dalam benakku
Perihal
engkau yang mendua
Dalam keheningan malam, kita telah bersama-sama meresapi kata-kata indah yang membentuk puisi-puisi penuh warna. Setiap bait merupakan perjalanan spiritual melintasi malam yang penuh dengan rahasia dan keindahan tak terungkap. Semoga kumpulan puisi tema malam ini dapat menggugah perasaan, merangkul kegelapan dengan kata-kata, dan membawa pembaca dalam perjalanan mendalam melalui kecantikan malam yang tak terbatas. Seperti bintang yang bersinar di langit, semoga puisi-puisi ini mampu menyinari jiwa dan meninggalkan kesan yang tak terlupakan di relung hati setiap pembaca.
TENTANG PENULIS
Karya ini ditulis oleh kelompok A untuk mengikuti kompetisi Arisan Karya Komunitas Ufuk Literasi. Berikut adalah nama-nama anggotanya.
1. Wahyu Warningsih
2. Siti Icun Syamsuriah
3. Demi Agustiana
4. Veily