[CERPEN] Pasien Gila

Table of Contents

Tiga mahasiswi Jurusan Psikologi bernama Nanda, Anes, dan Pasya mendapatkan tugas untuk melakukan magang di salah satu rumah sakit jiwa di kota mereka yang bernama RSJ Cahaya Batin. Mereka bertiga bersahabat dan tentu memiliki karakter unik masing-masing.

Anes, si supel yang ceria dan jarang cemberut. Namun, sangat takut dengan kuntilanak, pocong, genderuwo, cicak, tokek, kecoak, belalang, dan banyak hal lainnya. Pasya, si jahil penikmat jokes “bapack-bapack” yang sering dianggap chef salah jurusan lantaran kemampuannya dalam memasak. Sedangkan, Nanda, si atletis yang rajin lari dan suka bercanda. Dia mudah jatuh hati dan terbawa perasaan.

Pada pagi yang cerah, mereka menyambut hari pertama di tempat magang. Ketiganya menyusuri lorong gedung kos secara bersamaan. Di antara mereka, Nanda-lah yang paling heboh tampilannya dengan ber-make up membahana dan memakai wedges cokelat susu. Dia tidak berhenti bergumam dalam hatinya, Gue udah cakep belum, ya? Kedua temannya hanya memicingkan mata dan geleng-geleng melihat dandanannya yang sedemikian rupa. Diledeki karena mirip orang yang hendak fashion show, Nanda masa bodoh saja dan masih pe-de dengan penampilannya.

Masalah muncul tatkala Nanda menaiki motor. Wedges yang dikenakannya rupanya tidak nyaman dipakai untuk berkendara.

Ish, ish. Lihat. Kesusahan dia,” decak Anes saat melihat Nanda yang kesusahan menyalakan motornya.

“Nanda kan pendekar, makanya harus pake sepatu gitu,” Pasya menimpali.

Anes mengernyit keheranan. “Pendekar? Kok pendekar, Sya?” tanya Anes berusaha meminta kejelasan.

“Iya, pendekar," jelas Pasya.

Anes garuk-garuk kepala. Bingung sendiri dengan maksud perkataan Pasya. “Apa? Eum. Maksudnya, karena ujung wedges itu tinggi, ya? Makanya kayak senjata tajam gitu, kan? Bisa buat bela diri juga.” tebaknya. Kali ini malah Pasya yang mengernyit.

“Apa sih, Nes?”

Anes mengernyit lagi. “Apa sih, Sya?” Kok nanya balik? Kan aku tanya duluan.”

“Tanya apa emang?” Pertanyaan Pasya ini membuat Anes menepuk dahi.

“Itu tadi, kok tiba-tiba jadi nyambung ke pendekar?”

“Oalah itu. Iya pendekar." Mulut Pasya membulat. “Pendekar 'pendek ah, rek,' terangnya kemudian. Anes kini berwajah datar dan menggerutu, "Dasar, jokes bapak-bapak, nggak jelas."

***

Anes merinding memasuki rumah sakit jiwa ini. Kemampuan Anes dalam melihat hal tak kasat mata sering membuatnya terkejut. Menjadi anak indigo kadang membuat Anes stres sendiri. Anes sendiri memang penakut, tetapi selalu dituntut untuk bisa menghadapi semua hal tentang hantu-hantu gila ini.

Setelah di-briefing sebentar oleh pihak Rumah Sakit Jiwa Cahaya Batin. Mereka dipersilakan memasuki ruangan tempat magang masing-masing dan ditemani salah satu psikiater di RSJ ini. Tentu psikiater yang berbeda-beda, sesuai bagiannya. Yang pasti Anes, Nanda, dan Pasya berbeda tempat.

Anes bersama Dokter Indi berjalan santai menyusuri koridor. Anes rasanya ingin teriak mendengar banyak tawa, jeritan, dan bau aneh di RSJ ini. Kenapa setiap tempat selalu ada seperti ini? Rasanya Anes ingin pensiun menyandang gelar "anak indigo".

Setelah menyusuri koridor, Anes sampai di ujung ruangan yang sempit. Anes merasa kesal karena mendapat ruangan paling ujung yang pastinya jauh dari jalur utama. Setelah memasuki ruangan, Dokter Indi—psikiater yang menemani Anes—memberi Anes job desk. Berhubung di sini magang, jadi kami memang diberi satu pasien untuk ditangani sendiri. Namun, tetap dibantu oleh dokter dan suster di sini.

Anes mendapatkan pasien bernama Rena. Ya, Rena, nama anak gadis berusia 19 tahun yang rambutnya digerai dan memiliki tatapan kosong. Semoga Anes bisa menjalani ini semua.

"Hai, Rena. Perkenalkan, namaku Anes. Yang akan menemani kamu," jelas Anes memperkenalkan diri. Rena masih diam dan tidak berbicara.

"Oh, baiklah. Mari kita main, yuk!" ajak Anes.

"Nggak, ini aku lagi main. Kamu nggak liat?" ucapnya sambil melirik Anes.

Ya. Anes tau dia sedang bermain boneka bersama anak kecil di depannya. Ternyata, Rena juga indigo.

"Weeek, kamu jelek, Kak, makanya Rena nggak mau main sama kamu," ledek anak kecil hantu itu.

Anj*r, lama-lama gue pites juga, nih, bocil kematian. Eh, udah mati, batin Anes gemas dengan hantu tengil itu.

"Kamu bisa liat dia?" tanya Rena dengan muka pucetnya. Kemudian, Anes mengangguk.

"Ayo, sini main!" ajak Rena yang akhirnya tersenyum. Namun, justru terlihat ngeri.

"Gimana kalo kita kerjain hantu-hantu yang berisik di sini?" Ide Anes muncul dan Rena langsung mengiyakan.

Anes menyebar uang dari depan pintu kamar hingga dalam kamar. Mereka sudah berdandan layaknya hantu. Tidak lama, Anes merasa keadaan di luar sudah mulai berisik. Anes rasa ada tuyul yang mulai mengambil uang yang telah disebar.

Mereka sudah bersiap di belakang pintu. Setelah tuyul itu masuk, mereka berbalik dan mengunci pintu itu.

"Hi-hi-hi," tawa mereka seperti kuntilanak.

"Hantu berkepala plontos itu emang bego bin tolol, ya," ucap Anes dengan disusul tawa (lagi) oleh Rena.

***

Di sisi lain, ada Nanda yang sudah berada di tempat bagiannya.

“Sus namanya siapa?” tanya pemuda berdada bidang itu.

“Nanda,” jawab Nanda singkat sambil memperhatikan pasien RSJ yang mendatanginya itu. Kalau dilihat-lihat, orang itu tampan. Rambutnya hitam rapi, rahang gagah, jawline yang tajam, dan hidung mancung. Kok bisa orang se-ganteng ini masuk rumah sakit jiwa?

“Aku Dodo, Sus,” katanya memperkenalkan diri. Wah, sopan sekali dia, batin Nanda.

“Kenapa, Do?” tanya Nanda. Dodo mengulum bibirnya.

“Sus cantik banget.” Pujian itu sontak mengejutkannya. Kok bisa dia memujinya tiba-tiba?

“Terima kasih,” balas Nanda.

“Sus sudah menikah?” tanyanya lagi dengan tiba-tiba. Nanda langsung mengernyit.

“Belum."

Dodo diam berpikir, kemudian berkata, “Kok bisa orang secantik ini belum laku?” Nanda diam saja, entah harus bereaksi bagaimana. Dia senang dipuji cantik, tetapi tersinggung karena disinggung perkara “belum laku”.

“Emangnya kenapa, Do?” tanya Nanda lagi.

“Mau nikah sama, Sus." Jawabannya membuat Nanda tersentak.

“Dodo suka sama Sus.” Mendengar pernyataannya, Nanda makin tak habis pikir.

“Dodo suka karena Sus cantik, hatinya juga cantik. Dodo rasa, kita akan membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Dodo bahkan nggak tahu lagi harus ngomong apa. Dodo merasa tenang dan bahkan tidak tahu bagaimana harus mendeskripsikan rasa tenang dan sejuk yang Dodo dapat saat berbicara dengan Sus. Dodo suka sama Sus, apa Sus juga suka Dodo? Dodo nggak mau ajak Sus pacaran, Dodo mau ajak Sus menikah. Tapi sepertinya, ada jarak di antara kita. Dodo tidak yakin hubungan ini akan bertahan dan terus baik-baik saja," kata Dodo yang makin di luar ekspektasi, "Dodo sangat kehilangan harapan. Tapi Sus tidak usah mengasihani Dodo. Dodo tidak apa-apa. Ini perjuangan Dodo, harus Dodo hadapi sendirian. Dodo kuat, jadi pasti baik-baik saja. Sebagai perkataan terakhir dari Dodo, meskipun hampa, tapi Dodo tetap berharap yang terbaik untuk kita semua," lanjutnya (lagi) dengan perkataan yang panjang, sepanjang jalan kenangan.

Kali ini, Nanda benar-benar tercengang. Seram. Gila betul dia. Seorang perawat senior menghampirinya dan berbisik singkat, “Dia memang suka halu soal pacarnya. Batal nikah soalnya.”

Nanda belum sempat mengatupkan mulutnya, Dodo melanjutkan kalimatnya lagi.

“Susan, I love you. Mari menikah."

***

Di lain tempat, Pasya menuju ruangan yang dia tempati selama magang di Rumah Sakit Jiwa Cahaya Batin ini. Pasya lumayan kesel karena harus berpisah dengan dua sahabatnya, yaitu Anes dan Nanda. Pasya ditugaskan bersama Dokter Rizka.

"Kamu nggak usah khawatir, Sya. Kamu bersyukur karena kamu dapat pasien yang banyak omong," ucap Dokter Rizka dengan senyumannya.

"Alhamdulillah, makasih banyak ya, Dok. Insyaallah saya akan usaha semaksimal mungkin untuk magang di sini. Mohon bimbingannya ya, Dok," ucap Anes dengan senyuman pula.

Seusai berjalan di koridor. Mereka sampai di ruangan dengan nuansa biru laut. Ya, setiap ruangan dengan tingkat depresinya mempunyai ruangan khusus masing-masing.

"Assalamu'alaikum," ucap Dokter Rizka dan Pasya memasuki ruangan.

"Wa'alaikumussalam. Eh, Dokter. Gue abis belanja tas Chanel nih, Dok. Dokter pasti suka, deh," ucapnya sambil menenteng plastik hitam.

Pasya terlalu receh melihat ekspresinya. Detik itu juga, Pasya seakan-akan ingin mengata-ngatai pasien itu seperti ini, "WOI, SADAR, ITU PLASTIK NJ*R BUKAN CHANEL. CHANEL ANTV NOH, INDIA, ADA ICHA TAPASYA," seru batin Pasya dengan senyuman aneh di bibirnya.

"Icha jangan bercanda, duduk, yuk. Ada Kakak baik yang bakal nemenin kamu di sini," ucap Dokter Rizka.

Hah? Dia Icha? Sumpah pengen ngakak, ini kenapa pas sama dialog batinku, hah? seru batinnya (lagi).

"Hai, Kak, gue udah 36 tahun tapi dimasukin ke sini sama anakku, katanya gue beli emas mulu. Padahal emasnya mas-mas berondong," ucapnya asal.

"Ya Allah, bwa-ha-ha," tawa Pasya pecah. Pasya tak bisa menahan lagi.

"Duh, Dok, maaf. Saya nggak bisa tahan," ucap Pasya sambil memegang perutnya.

"Ha-ha, nggak papa kok, dia emang suka bercanda. Ini orangnya hyper aktif, apa yang dia ucapkan tadi benar. Dia dimasukkan ke sini oleh anaknya karena stres beli emas terus hingga bangkrut. Saya tinggal dulu ya, kamu semangat," jelas Dokter Rizka.

"Makasih, Dok."

Pasya mendekat dan duduk bersamanya. "Hai, Ibu," sapanya.

"Anj*r ibu-ibu, gue. Heh, gue tuh bunda sosialita tauuu. Nih liat Chanel gue," ucapnya lagi dengan sombong. Orang itu rasanya ingin Pasya depak.

"Ah, mang eak?" ucap Pasya menjahilinya.

"Eak, eak, eak. Ha-ha-ha," ucap pasien ibu-ibu itu sambil tertawa.

"Heh, kok lucu, ha-ha-ha!" Pasya ikut ketawa.

"Kamu namanya siapa?" tanyanya.

"Oh iya, nama aku Pasya. Ibu mau aku panggil apa?" jawab Pasya mengimbuhinya.

"Panggil aja Bunda."

Setelah itu, mereka bermain. Ternyata, pasien itu cukup asyik walaupun kadang membuat emosi Pasya membeludak. Namun, di sinilah kesabaran Pasya diuji. Jiwa sombongnya selalu muncul di setiap mengobrol.

"Aku punya Civic di rumah tau," ucapnya dengan nada sombong.

"Halah pasti mobil-mobilan ya, ha-ha," ledek Pasya yang kemudian menertawainya.

"Idih, kamu kok jahat. Huaaa, hiks-hiks." Kali ini, Pasya tidak tau kenapa tiba-tiba pasien itu menangis dan memukulinya. Untung ada suster yang menolong Pasya.

"Eh, ayo Bunda diem, mau Sus kasih tas Chanel, nggak?" tanya Suster menenangkan sambil memberi kantong plastik lagi.

"Kak, ayo keluar dulu," ucapnya sambil membawa Pasya keluar ruangan.

"Kenapa, Sus?"

"Kalo dia tiba-tiba kayak gitu, kasih obat ini, ya. Efek obat dia abis berarti," jelasnya.

Seusai itu, Pasya memberi obat ke Bunda. Dia kembali ceria.

"Maaf ya, Bunda, yok Bunda lanjut cerita."

"Bunda punya Fortuner dari emas tapi bisa dimakan," ucapnya tanpa lupa nada sombong.

                                                                            ***

Pasya beralih diajak suster untuk ke dapur. Membantu memasak. Tentu bertemu Anes dan Nanda. Suasananya cukup ramai. Pasya langsung berinisiatif membantu mengupas bawang merah dan beberapa jenis sayuran lainnya.

"Nanti aku nggak bisa pulang bareng, Guys, mau ke fotocopy-an dulu," ucap Anes di sela-sela kesibukan kami memotong.

"Iya sama, aku juga mau ketemu temen bentar," imbuh Nanda.

"Oke, pokoknya nanti malam kita harus ngobrolin tentang hari ini!" seru Pasya semangat.

"Siap, Bos," ucap Anes dan Nanda bersamaan.

***

Hari ini bisa dibilang sebagai hari yang melelahkan bagi mereka. Bagaimana tidak? Magang hari pertama di RSJ sangat menguras tenaga fisik dan batin.

Sesuai perjanjian, mereka akan mengobrol santai, bincang-bincang tentang hari ini. Kini, mereka sudah berkumpul di salah satu kontrakan. Kali ini, mereka berkumpul di kamar kos Pasya.

“Aduuuh,” rengek Nanda kesakitan.

“Eh, kaki kamu kenapa, Nda?” Pertanyaan Anes itu membuat Pasya menengok ke arah Nanda. Anes kemudian melanjutkan memakan kripik singkongnya.

“Makanya jangan sok-sokan pake wedges, deh. Dasar, pendekar, ha-ha,” ledek Pasya.

“Iya, iya, duuuh,” rengek Nanda lagi, “by the why, hari ini di luar ekspektasi banget, ya. Mana tadi aku dilamar sama pasiennya. Ganteng, sih. Cuman, nggak deh. Gila karena ditinggal nikah tuh orang,” lanjutnya.

“Bwa-ha-ha, serius? Aku tadi dapat pasien yang sombong banget, gila. Asli, pengen depak, tapi dia udah ibu-ibu,” timpal Pasya, “kalau kamu gimana, Nes?”

“Aku dapat pasien yang nyeremin.” Mata Nanda dan Pasya mulai membulat.

“Serius? Bukannya kamu udah sering liat hantu, ya? Nyeremin gimana?” Pertanyaan Pasya yang penuh rasa kepo.

“Dia indigo juga kayak aku. Senyumnya nyeremin banget. Aku tadi juga sempet ngajak dia nge-prank tuyul,” jelas Anes.

Bwa-ha-ha,” tawa Nanda dan Pasya pecah.

Tak disangka, magang pertama mereka terasa kocak. Ternyata bertemu pasien di RSJ tidak seburuk itu. Hari makin malam, mereka kemudian membubarkan diri masuk ke kamar kos masing-masing. Beristirahat memulihkan energi untuk keesokan harinya.

***

TENTANG PENULIS

Aknes Wulandari bangga menjadi bagian dari tim 7 Arisan Karya UL 2024 ini. Penulis sekaligus editor Ufuk Media ini lahir dan bertempat tinggal di Bantul, Yogyakarta. Ia berteman dekat dengan kucing, buku, dan alunan musik pop. Jika ingin menyapa, bisa berkunjung ke akun IG-nya, @terresasenja. 

Rahma Pasha Sari atau yang kerap dipanggil nengok eh salah. Biasa dipanggil Rahma, Pasha. Ia saat ini berdomisili di Banjarnegara, Jawa tengah. Tahun ini ia berusia 19 tahun tepat 05 Oktober. Hobinya membaca dan mengedit. Ia suka gabung di berbagai komunitas online editing dan literasi. Menjadi admin di beberapa komunitas juga.

Ananda Arin atau Ashauk adalah seorang gadis kelahiran Bandung, 9 Oktober 2003. Sekarang kesibukannya adalah menimba ilmu di Universitas Nasional, Jakarta Selatan. Menulis adalah sahabatnya. Karena dengan begitu, segala bentuk emosi yang tertahan di lisan bisa ia ungkapkan, tanpa perlu ribut layaknya lisan manusia.


Komunitas Ufuk Literasi
Komunitas Ufuk Literasi Aktif menemani pegiat literasi dalam belajar menulis sejak 2020. Menghasilkan belasan buku antologi dan sukses menyelenggarakan puluhan kegiatan menulis yang diikuti ratusan peserta.

101 komentar

Silakan menuliskan komentar dengan rapi dan sopan!
Comment Author Avatar
Kamis, 30 Mei, 2024 Delete
Ngakak bangett, ada² sajaa tiga serangkai ini 😂 jadi pen nyoba magang di rsj deh 😭
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Cobain ma wkwk
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Coba aja, Kak. He-he. 😁
Comment Author Avatar
Kamis, 30 Mei, 2024 Delete
Ngakak banget plis. Cuma ada beberapa typo yang perlu direvisi lagi. Tapi udah cukup bagus kok. Mantap.
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Terimakasih kak
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Padahal udah aku baca berulang kali, tetep aja ada tipo yang terlewat. 😭 Terima kasih, Kak. 😄
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Terima kasih kak
Comment Author Avatar
Sabtu, 01 Juni, 2024 Delete
Ngakakkkk, ada sampai pites...wkwkwkwk
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Wk-wk. 😅
Comment Author Avatar
Sabtu, 01 Juni, 2024 Delete
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Comment Author Avatar
Sabtu, 01 Juni, 2024 Delete
Keren ini mah,,, ngakak bgt bacanya
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Terima kasih banyak, Kak. 🥰
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Terima kasih kak
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
God job 👍🏻
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Terima kasih, Kak. 🥰
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
kerennn
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Terima kasih, Kak. 🥰
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
jadi pengen magang di rsj😭
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Gas cobain kak
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
Ha-ha. 😭
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
baguuusss
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Terima kasih, Kak. 🥰
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Kereennnn kak
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Terima kasih, Kak. 🥰
Comment Author Avatar
Er
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Good..teruslah berkarya
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Siap. Terima kasih, Kak. 🥰
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Kerennnn
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
Terima kasih, Kak. 🥰
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Kereeen, Kak. Ngakak bacanya. Sukses selalu kak
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Alhamdulillah. Terima kasih, Kak. Aamiin. 🥰
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Mantapp2, good luck kak
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
Terima kasih, Kak. 🥰
Comment Author Avatar
K
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Wkwkwk ternyata bermacam-macam juga ya pasiennya ... semangat!!!
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
He-he. 😄 Terima kasih, Kak. 🥰
Comment Author Avatar
Ika
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Kocak, ada sedikit perbaikan yaa, setahu saya pendekar itu singkatan dari pendek dan kekar. Semangat terus nulisnya yaa
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
Terima kasih sarannya, Kak. 🥰
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Kerenn kak, good luck yaa
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Terima kasih, Kak. 🥰
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Ya ampun bisa bisa nya kepikiran ke sana apalagi yang dirawat di RSJ 🤣
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
Mungkin karena kami terlalu random, Kak. 😭
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Keren kak
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
Terima kasih, Kak. 🥰
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Seru seru keren ceritanya menghibur dan lucu wkwk
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
Alhamdulillah. Terima kasih, Kak. 🥰
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Bagus 😂
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
Terima kasih, Kak. 🥰
Comment Author Avatar
Raa
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Keren, Kak, aku ikutan ngakak. 😂
Sukses terus😍
Comment Author Avatar
Sabtu, 08 Juni, 2024 Delete
He-he. Terima kasih, Kak. Aamiin. 🥰
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Wkwkwkwk bikin ngakak, emang boleh seseru itu di RSJ
Comment Author Avatar
Sabtu, 08 Juni, 2024 Delete
Boleh, wk-wk. 😅
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
masyaallah, seru sekalii ceritaanyaaa.. walaipun singkat tapi makna dari ceritanya dapet bangeet, semangaat yak ...
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Masyaallah. Terima kasih banyak, Kak. 🥺😊
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Terima kasih kak
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
kereeeennn banget.
sukses terus yaah dengan karya²nya
Comment Author Avatar
Sabtu, 08 Juni, 2024 Delete
Aamiin, Kak. Terima kasih. 🥺
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Aamiin, terima kasih kak
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Ihhh, ceritanya lengkap bangeeet. Ada humornya, maknanya juga dalemmm. Kereeen.

Semangat terus berkarya, Dik Aknes♥️
Comment Author Avatar
Sabtu, 08 Juni, 2024 Delete
Aaaaaa. Terima kasih, Kak Chacha. Aamiin. Kakak juga, ya. 🥺🥰
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Mantap.... kak... Kapan kapan ajarin saya... ya....
Comment Author Avatar
Sabtu, 08 Juni, 2024 Delete
He-he, cerpen Kak Nurman juga bagus-bagus, loh. 😄
Comment Author Avatar
Minggu, 02 Juni, 2024 Delete
Good job, Kak Wulannn. Keren, kerenn
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Terima kasih banyak, Kak Ade Irma. 🥰
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
damn cool wkwkwk ada ada ajaa😂
Comment Author Avatar
Sabtu, 08 Juni, 2024 Delete
He-he. 😅
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Terimakasih dukungannya semua 🫶🏻
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Terima kasih juga kak
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Heh, itu Arin, Sha. 🤣
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Keren kak, tetap semangat berkarya kak
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Kakak juga keren
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Ngakak banget, seru ceritanya kak 🤣😊
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
He-he. Alhamdulillah. 😄 Terima kasih, Kak. 🥰
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Ceritanya menghibur sekalii terus aku suka karakter mereka yang beda-beda dan punya ciri khas masing-masing, Anes, Nanda, sama Pasya. Semangat teruss ya✨️
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Alhamdulillah, terima gaji kak
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Bagus
Comment Author Avatar
Sabtu, 08 Juni, 2024 Delete
Aaa, maacih. 🫶💜
Aaa keren bangetttt ceritanyaaa. Lanjutkan thor. ✨✨✨
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Terima kasih kak
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Jalan ceritanya menarik. Semoga sukses selalu dalam berkarya
Comment Author Avatar
Kamis, 06 Juni, 2024 Delete
Terima gaji kak
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Ceritanya bagus kaaak
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
Lebih bagus kalo dia disampingmu kak
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Weh. 🤣
Comment Author Avatar
Senin, 03 Juni, 2024 Delete
Komedinya dapet banget skskskjd 😭👊 semoga yg magang nggak ikutan gila
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
Ini konsepnya juga yg magang sekalian rawat jalan kak😭
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Sebenernya, itu penulisnya yang gila, Kak. 😭 Stres, sih. 😀
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
MasyaaAllah. Bagus banget, Kak. Gak ngebosenin. Aku malah jadi penasaran sama kelanjutannya 😭. Tapi sudah tamat, ya Kak😭
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
Lanjut part 2 kalo rame. Eh yg rame hatinya....
Comment Author Avatar
Gfr
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
Wah masya allah cerita keren banget kak
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
MasyaAllah, makasih dah mampir. Kakak juga keren
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
Menarikkk ceritanya bikin merut keram juga wkwkwk
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
Dipijit perutnya kak
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Heh. 😭
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Juni, 2024 Delete
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Comment Author Avatar
Rabu, 05 Juni, 2024 Delete
Semangat terus nulis ny kk
Comment Author Avatar
Kamis, 06 Juni, 2024 Delete
Terima gaji kak
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Cukup banyak scene unik, ajaib, absurd yang bikin ngakak. Nggak kebayang kalo aku mesti ngadepin pasien sakit jiwa yang angkuh + tukang pamer, misterius binti nyeremin, apalagi tukang halu karena gamon. Cuma ada 2 poin minus dari cerpen trio cewek ini (yg moga2 nggak ketularan gila):
1. Lumayan banyak typo di sana-sini dan beberapa diantaranya ada frasa2 yg sebenernya bisa dihilangkan.
2. Jokes receh bapack2 di pembuka cerita terasa lumayan 'meh' apalagi ditaruh di awalan. Bisa aja sih di-cut, tapi nanti jadi character-hole karena salah satu tokohnya emang doyan jokes receh.

Good job buat Aknes, Pasya, dan Ananda. Gaya bercerita kalianngingetin aku dgn serial Anak Kos Dodol karya Dewi Rieka
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Terima kasih kak
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Masyaallah, terima kasih krisar-nya, Kak Fakta. 🥰
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Sekali lagi, terima kasih untuk Kakak-Kakak yang sudah berkenan membaca cerita kami, ya. Terima kasih juga atas support, kritik, dan sarannya.

우리는 매우 행복하다. 🫶🏻💜
Comment Author Avatar
Minggu, 09 Juni, 2024 Delete
Terima kasih kembali. Walau aku nggak tahu artinya tuh aksara Korea, tetep terima kasih deh