[CERPEN] The Magic Well - Karya Astra Lunar

Daftar Isi

Hari ini seperti hari biasanya seorang perempuan cantik berambut hitam dengan sepasang mata coklat tengah duduk di meja resepsionis. Ia duduk dengan tenang sembari memainkan ponselnya, dia adalah Ayla sang penjaga toko ajaib yang bernama The Magic Well. Toko ini memiliki keistimewaan, yaitu hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu saja.

“Bosen banget gue” ujar Ayla dengan malas “ini bener-bener nggak ada pelanggan yang datang gitu” lanjut Ayla berharap ada pelanggan yang datang dan mengusir rasa bosannya, meskipun saat ini masih menunjukkan pukul 8 pagi. 

Belum 1 menit sejak Ayla mengatakan itu lonceng toko berbunyi “klinting” seseorang pun masuk. Ayla segera menegakkan duduknya dan bersiap menyambut pelanggan yang baru datang tersebut.

“Selamat datang di toko ajaib The Magic Well” ujar Ayla dengan senyum andalannya. “Ada yang bisa saya bantu?” tanya Ayla. 

“Apakah kau bisa membuatku menghilang dari sini selama 1 hari? Aku sangat ingin beristirahat meski hanya 1 hari” ujar pria yang berusia sekitar 35 tahunan itu. 

“Tentu, di Magic Well semua bisa” balas Ayla “Tapi apa yang akan kau tukarkan untuk bantuan ku?” tanya Ayla. 

“Apa pun yang kau mau, asalkan kau bisa membantuku” balas pria itu.

“Baiklah jika begitu aku ingin kau membayarku sebanyak 5 juta” ujar Ayla dengan senyum yang dibuat semanis mungkin. 

“Baik” ujar pria itu, setelah selesai dengan pembayarannya… 

“Kau bisa beristirahat di toko ini, tidak akan ada yang menyadari bahwa kau menghilang, dan kupastikan kau bisa beristirahat di sini dengan tenang tanpa ada seorang pun yang mengganggumu” jelas Ayla “Liam” panggil Ayla pada seorang lelaki berusia sekitar 18 tahunan yang sedang membersihkan debu-debu yang ada di beberapa perabotan di toko.

Lelaki tersebut pun menghampiri Ayla dan berdiri di sampingnya. 

“Perkenalkan dia adalah Liam, salah satu pegawai toko ini. Jika anda membutuhkan sesuatu anda bisa memanggilnya. Dan Liam tolong antar tamu kita ini ke kamarnya” jelas Ayla. 

“Baik, mari pak saya antar ke kamar anda” jawab Liam, ia pun berjalan pergi bersama tamu yang baru datang tersebut untuk mengantarkannya ke kamarnya seperti kata Ayla. 

Setelah perginya Liam dan tamu barunya Ayla mulai menggunakan sihir yang ia miliki, untuk membuat semua orang yang kenal dengan tamu barunya tidak menyadari akan hilangnya dia selama 1 hari ini.  Setelah semua beres ia pun melihat kembali jam ternyata menunjukkan pukul 9 pagi, Ayla pun memutuskan untuk pergi berjalan-jalan karena sudah sangat bosan. 

“Kak Lin bantu gantiin gue jaga meja bentar dong, gue mau keluar bentar” ujar Ayla pada pegawai perempuan yang sedang menata barang. 

“Mau ke mana emang nya ay? “ tanya perempuan yang bernama Lina tersebut. 

“Jalan-jalan sebentar mumpung lagi sepi” jawab Ayla. 

“Okelah, tapi nanti nitip cilok ya” Ujar Lina.

“Iya, yaudah gue pergi dulu ya kak” Ayla pun menyetujui permintaan Kak Lina. 

Setelah mengambil tas yang berisi ponsel dan dompetnya, Ayla pun pergi. 

Setelah jalan beberapa langkah dari toko. 

“Hmm enaknya gue ke mana ya?” tanya Ayla pada dirinya sendiri. 

“Ke taman aja deh, enak kayaknya. Sekalian mau beli es krim” ujar Ayla menjawab pertanyaan tadi. 

Ayla pun melangkahkan kakinya menuju taman yang tempat nya tidak terlalu jauh dari tokonya. Ayla berjalan sendirian sembari menikmati pohon-pohon serta bunga-bunga yang sedang mekar. Ayla sangat menikmati udara musim semi dan hangatnya matahari pagi yang menyinarinya. Hanya sekitar 15 menit Ayla akhirnya sampai di taman, begitu masuk ke dalam taman Ayla dapat merasakan udara yang benar-benar sejuk dan damai, Ayla melihat beberapa anak kecil yang bermain atau pun keluarga kecil yang sedang berpiknik, dan banyak yang melakukan aktivitas lainnya juga. Bunga warna-warni mekar indah memanjakan mata siapa pun yang melihatnya. 

Ayla segera mencari tujuan utamanya datang ke sini, yang tak lain dan tak bukan adalah es krim. Setelah melihat sebuah truk es krim Ayla segera menghampirinya. 

“Pak 1 es krim coklat dengan topping saus coklat”

“Pak 1 es krim coklat dengan topping saus coklat”

Ayla dan seorang lelaki memesan secara bersamaan membuat sang penjual bingung. 

“Mohon maaf mbak mas, es krim coklatnya tinggal 1. Jadi tadi siapa yang duluan?” tanya si penjual es krim. 

“Saya dulu pak” 

“Saya dulu pak”

Ujar mereka secara bersamaan lagi, Ayla dan lelaki itu pun saling memandang tajam. 

“Eh gue duluan yang datang” ujar Ayla dengan emosi yang menggebu-gebu. 

“Gue dulu yang pesan” jawab lelaki itu tak mau kalah. 

“Gue dulu, lagian lo kan cowok harusnya ngalah dong sana cewek” jawab Ayla dengan wajah yang semakin menahan marah. 

“Kalau masalah es krim coklat gue gak bisa ngalah sorry aja nih” ujar lelaki itu “udah pak buat saya aja kan saya yang duluan” lanjut lelaki itu. 

“Eh enak aja lo, jangan kasih dia pak kasih saya aja. Saya yang duluan” ujar Ayla, jika menyangkut es krim coklat kesukaannya maka ia tak akan pernah mengalah. 

“udah-udah mbak mas” lerai penjual es krim itu. 

Si penjual pun membuatkan 2 es krim coklat dengan topping coklat yang berisi masing-masing setengah es krim. 

“Dari pada kalian bertengkar terus ini saya buatkan 2 masing-masing setengah, kalian cukup bayar setengah harga saja” ujar penjual es krim memberikan es krim itu ke Ayla dan si lelaki tadi. 

“Terima kasih pak”

“Terima kasih pak”

Ujar mereka bersamaan. 

Setelah selesai membayar mereka pun saling memberikan tatapan tajam sebelum akhirnya berpisah. Ayla pun membeli cilok titipan kak Lina dan kembali ke toko, lelaki tadi benar-benar menghancurkan mood nya untuk menikmati keindahan taman tadi. Sehingga ia memakan es krimnya sembari berjalan kembali ke toko dengan emosi yang masih sangat membara, wajah yang awalnya penuh senyum kini hanya penuh dengan kekesalan. 

Sesampainya di toko...

“Klinting” suara lonceng toko berbunyi, Ayla masuk ke dalam toko dan menghampiri kak Lina. 

“Nih ciloknya” Ayla menyerahkan sebuah kresek yang berisi titipan kak Lina. 

“Wih makasih Ay” ujar kak Lina menerima cilok itu dan berdiri dari kursi resepsionis. 

Ayla segera mendudukkan diri di kursinya dan memejamkan matanya lelah. 

“lo kenapa ay? Bukannya biasanya kalau habis jalan-jalan di luar mood lo jadi 180° lebih baik ya? Kok sekarang malah di tekuk gitu mukanya?” tanya Kak Lina beruntun. 

“Gimana gue gak kesel coba kak, tadi ada cowok yang rebutan es krim sama gue, ya emang sih pada akhirnya kita sama-sama dapat es krimnya. Tapi tetap aja gue kesel dia dia nggak mau ngalah banget, padahal gue duluan yang datang dan pesen” Ayla bercerita tentang kekesalannya itu. 

“Jadi karena itu, udahlah ay yang pentingkan kamu udah dapat es krimnya. Kapan-kapan kamu aku traktir es krim deh” ujar Kak Lina. 

 Ayla yang mendengar kata traktiran pun langsung bersemangat. 

“Serius kak? Janji ya?” ujar ayla dengan wajah semangatnya dan mengacungkan jari kelingkingnya. 

“Iya kakak janji” jawab Kak Lina menautkan jari kelingkingnya dan jari kelingking Ayla, sehingga membuat janji kelingking. 

Mood Ayla pun jadi sangat baik, ia bahkan melupakan tentang lelaki yang membuatnya kesal tadi. 

***

(Cerita ini terinspirasi dari lagu BTS yang berjudul Magic Shop. Cerita ini akan saya lanjutkan di wattpad saya yang bernama Astra_Lunar, tetapi waktu pasti untuk melanjutkannya saya masih belum tau. Jadi bagi yang kepo dengan Kisah Ayla si penjaga toko ajaib, bisa pantau saja akun wattpad saya ya😸) 

✧・゚: *✧・゚:*

TENTANG PENULIS   

Astra Lunar nama pena dari seorang gadis kelahiran 2008 yang memiliki impian menjadi seorang penulis yang disukai banyak orang. Astra sangat menyukai kucing, kupu-kupu dan bintang. Astra dapat dijumpai di instagram nya yang bernama astra.lunar

Komunitas Ufuk Literasi
Komunitas Ufuk Literasi Aktif menemani pegiat literasi dalam belajar menulis sejak 2020. Menghasilkan belasan buku antologi dan sukses menyelenggarakan puluhan kegiatan menulis yang diikuti ratusan peserta.

Posting Komentar