Review Buku Awal Masuknya Islam Ke Aceh: Analisis Arkeologi dan Sumbangannya pada Nusantara
Daftar Isi
![]() |
ilustrasi cover buku (edited by canva) |
Mengungkap Tabir Sejarah Islam di Aceh: Sebuah Analisis Mendalam
Buku "Awal Masuknya Islam Ke Aceh: Analisis Arkeologi dan Sumbangannya pada Nusantara" karya Husaini Ibrahim, yang diterbitkan oleh Aceh Multivision pada 15 Juli 2014, merupakan sebuah eksplorasi mendalam mengenai sejarah masuknya Islam ke Aceh dan dampaknya terhadap perkembangan Nusantara dan Asia Tenggara.
Dengan tebal 278 halaman, buku ini tidak hanya menyajikan fakta-fakta sejarah, tetapi juga merangkai narasi yang memikat, didukung oleh bukti-bukti arkeologis yang kuat.
Jejak Arkeologis sebagai Saksi Bisu
Salah satu keunggulan utama buku ini terletak pada penggunaan data arkeologis sebagai fondasi utama dalam membangun argumentasi sejarah. Penulis tidak hanya mengandalkan catatan-catatan sejarah konvensional, tetapi juga menggali informasi dari berbagai artefak seperti batu nisan, mata uang dirham, naskah kuno, serta masjid dan rumah tradisional Aceh.
Pendekatan ini memberikan dimensi baru dalam memahami sejarah Islam di Aceh, karena artefak-artefak tersebut menjadi saksi bisu yang menceritakan kisah masa lalu dengan cara yang unik dan autentik.
Salah satu temuan paling signifikan yang diungkap dalam buku ini adalah keberadaan batu nisan tertua di Kampung Pande, Banda Aceh. Penemuan ini menjadi titik balik dalam pemahaman tentang sejarah Islam di Nusantara, karena membuktikan bahwa Islam telah hadir di Aceh sebelum abad ke-13 Masehi.
Fakta ini menantang pandangan umum yang selama ini menempatkan Samudra Pasai atau Perlak sebagai kerajaan Islam pertama di Nusantara. Dengan demikian, buku ini memberikan kontribusi penting dalam merevisi sejarah Islam di Indonesia.
Kampung Pande: Jantung Peradaban Islam Awal di Aceh
Kampung Pande, yang terletak di Banda Aceh, mendapatkan perhatian khusus dalam buku ini. Melalui analisis mendalam terhadap batu nisan yang ditemukan di sana, penulis berhasil mengungkap bahwa kampung ini bukan hanya sekadar pemukiman biasa, tetapi juga merupakan pusat peradaban Islam awal di Aceh.
Batu nisan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai penanda kuburan, tetapi juga mencerminkan perkembangan seni dan ukiran yang kaya, yang menggabungkan tradisi prasejarah dengan nilai-nilai Islam. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Aceh pada masa itu telah mampu mengintegrasikan ajaran Islam dengan budaya lokal, menciptakan identitas yang khas dan unik.
Selain itu, buku ini juga menyoroti pengaruh besar nisan Aceh di berbagai wilayah Nusantara dan Asia Tenggara. Bentuk, jenis, dan hiasan yang ditemukan pada nisan Aceh telah menginspirasi perkembangan seni nisan di daerah lain, menunjukkan bahwa Aceh memiliki peran penting dalam penyebaran budaya Islam di kawasan ini.
Kajian terhadap mata uang dan naskah kuno juga memperkuat klaim bahwa Samudra Pasai adalah kerajaan pertama yang mengeluarkan mata uang Islam di Nusantara pada abad ke-13 Masehi, meskipun terdapat perbedaan pendapat di antara para ahli sejarah.
![]() |
ilustrasi masjid (pexels.com/Iva Prime) |
Integrasi Budaya Islam dan Lokal dalam Arsitektur Aceh
Seni bangunan Islam di Aceh juga menjadi fokus perhatian dalam buku ini. Masjid-masjid kuno dan rumah tradisional Aceh mencerminkan perpaduan harmonis antara unsur budaya Islam dan lokal.
Pengaruh budaya pra-Islam dan Islam terlihat jelas dalam desain dan dekorasi bangunan-bangunan tersebut, yang kemudian menyebar ke daerah lain di Nusantara dan Asia Tenggara. Bukti arkeologis ini, bersama dengan seni bangunan, semakin memperkuat posisi Aceh sebagai tempat awal kedatangan Islam di kawasan ini.
Kelebihan dan Kekurangan Buku
Buku ini memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya layak untuk dibaca dan dijadikan referensi. Narasi yang jelas dan menarik, pembahasan yang komprehensif dan mendalam, banyaknya ilustrasi dan peta yang membantu pembaca memahami materi, serta penggunaan bahasa yang mudah dipahami adalah beberapa faktor yang membuat buku ini istimewa.
Namun, buku ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti terlalu panjang dan padat, sehingga memerlukan waktu yang lama untuk membacanya. Selain itu, beberapa bagian terlalu fokus pada detail, sehingga membuat pembaca kehilangan gambaran besar.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, buku "Awal Masuknya Islam Ke Aceh: Analisis Arkeologi dan Sumbangannya pada Nusantara" menawarkan pandangan yang lebih luas dan lebih mendalam tentang sejarah awal Islam di Aceh dan pengaruhnya terhadap perkembangan Islam di Nusantara dan Asia Tenggara.
Dengan bukti-bukti arkeologis dan analisis yang mendalam, buku ini menunjukkan bahwa Aceh memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di wilayah tersebut. Buku ini sangat direkomendasikan untuk mahasiswa sejarah dan ilmu sosial, pembaca yang ingin memahami sejarah awal masuknya Islam ke Aceh, serta guru dan dosen yang ingin menggunakan buku ini sebagai referensi.
***
Tentang Penulis
Perkenalkan saya Syazwa Nur Maulidina seorang mahasiswa aktif Pendidikan Sejarah di Universitas Syiah Kuala, yang memiliki minat dalam membaca dan menulis. Aktif dalam mengikuti kegiatan penulisan, "Setiap kalimat adalah pengabdian, setiap paragraf adalah langkah menuju perubahan."
Posting Komentar