4 Tips Memaksimalkan Perkuliahan untuk Mahasiswa Baru S1
![]() |
ilustrasi kuliah (pexels.com/Andrea Piacquadio) |
Bagi kamu yang akan lulus dari sekolah dan berencana untuk kuliah terutama di jenjang S1, mungkin ini adalah momen yang akan membuatmu euforia karena kamu sudah bukan lagi anak sekolah dan akan mulai memasuki babak kehidupan yang baru. Namun terkadang, perasaan nerveous, bingung, dan mungkin ragu sempat menghampirimu, mengingat sistem perkuliahan memang berbeda dengan sistem sekolah.
Kamu akan menjumpai banyak hal baru dan istilah baru selama di dunia perkuliahan. Tapi, tak perlu terburu-buru dan overthinking. Semua pasti bisa dijalani dengan baik dan umumnya kamu nanti akan menjalani masa orientasi di kampus agar lebih mengenal dunia perkuliahan dan lingkup kampusmu sendiri.
Namun, sebelum kamu memasuki dunia perkuliahan utamanya jenjang S1, ada baiknya kamu mengetahui beberapa tips untuk memaksimalkan perkuliahan yang normalnya berjalan selama 4 tahun tersebut. Hal ini penting agar setidaknya kamu memiliki sudut panjang yang bisa dipertimbangkan.
Ini juga tentunya akan meminimalisir perasaan bersalah karena tidak memaksimalkan waktu dan kesempatan untuk menggali ilmu di dunia perkuliahan. Berikut adalah tips yang bisa kamu pertimbangkan untuk memaksimalkan perkuliahan di jenjang S1!
1. Ikuti Perkuliahan dengan Baik Terutama di Semester Awal
![]() |
ilustrasi diskusi bersama (pexels.com/Armin Rimoldi) |
Mungkin tips pertama ini terdengar klise dan sama saja seperti nasihat yang kamu dengar ketika berada di sekolah, "Sekolah dan belajar dengan baik". Tapi, tahukah kamu bahwa mengikuti perkuliahan dan mendapat nilai yang baik di awal semester adalah kesempatan yang bagus untuk memaksimalkan IPK?
Sebagai informasi, IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) adalah nilai rata-rata dari seluruh IPS (Indeks Prestasi Semester) yang kamu peroleh selama perkuliahan. IPS sendiri adalah nilai yang akan kamu dapatkan di tiap semester. Dengan memaksimalkan perkuliahan di semester awal seperti di semester 1, 2 atau juga 3, maka kamu tentu sedang membangun pondasi yang baik untuk IPK dalam perkuliahanmu.
Mengapa harus ditekankan pada semester awal? Apakah nilai di semester akhir tidak penting? Tentu tidak seperti itu. Hanya saja, ketika di semester awal biasanya kamu akan menemukan mata kuliah yang cenderung masih umum. Kamu belum mendapatkan mata kuliah spesifik dengan materi yang rumit.
Hal ini bisa menjadi peluang bagi kamu untuk belajar dan fokus untuk meraih nilai terbaik sembari beradaptasi dengan lingkungan kuliah yang terkesan masih baru untukmu. Lantas, mengapa pada tips pertama ini nilai seakan dianggap penting dalam perkuliahan? Nilai memang bukan satu-satunya faktor yang menunjang perkembangan dirimu selama di dunia perkuliahan.
Kamu bisa jadi mendapatkan hal lain yang tidak akan kamu temui di kelas dalam beberapa momen kesempatan di kehidupan kuliah. Namun, dalam banyak persyaratan seperti beasiswa maupun pekerjaan, rentang IPK biasanya akan menjadi perhatian. Dalam beberapa kasus, kamu baru bisa mendaftar beasiswa atau pekerjaan dengan minimal IPK tertentu. Oleh karena itulah penting juga bagimu untuk menaruh fokus pada hal ini.
2. Memaksimalkan Potensi Diri Selama Kuliah
![]() |
ilustrasi kuliah (pexels.com/Keira Burton) |
Selain menaruh perhatian pada IPK utamanya di semester awal, penting bagimu juga untuk mengembangkan diri di aspek lain. Memasuki semester 3 atau 4, kamu bisa mulai mempertimbangkan untuk mengikuti organisasi baik internal atau eksternal kampus, volunteer, menekuni hobi dengan mengikuti UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) atau sebagainya.
Di semester yang lebih lanjut kamu juga bisa mempertimbangkan kesempatan untuk mengikuti magang, student exchange, atau juga pengabdian masyarakat dalam lingkup lebih luas. Tak ada yang sia-sia dengan mengambil banyak kesempatan itu karena justru di dunia perkuliahan S1 inilah kamu sedang dalam eksplorasi diri dan memantapkan arah yang memang ingin kamu tuju.
Tidak masalah jika kamu menemukan kegagalan dalam prosesnya karena itu jauh lebih baik dibandingkan penyesalan karena tidak mencoba sama sekali. Selain beberapa hal tersebut, kamu tentunya juga bisa mengembangkan diri secara pribadi di aspek lain misalnya dalam dunia desain grafis, videografi, atau juga kepenulisan.
Selama kamu konsisten melakukannya dengan niat yang baik, percayalah yang kamu lakukan juga akan mengantarmu pada tujuan yang baik. Jika kamu tertarik pada dunia kepenulisan, kamu bisa bergabung dengan komunitas menulis agar kamu punya lingkungan yang sesuai bagimu untuk bertumbuh.
Salah satu komunitas yang masih eksis dari tahun 2020 hingga saat ini adalah Ufuk Literasi. Di sini, tentunya kamu bisa bergabung untuk memaksimalkan potensimu dalam kepenulisan dan mendapatkan materi kepenulisan yang worth it untuk dipelajari serta dipraktekkan.
3. Selektif dalam Memilih Pergaulan
![]() |
ilustrasi belajar bersama (pexels.com/ George Pak) |
Tidak bisa dipungkiri bahwa dunia perkuliahan itu cukup luas. Kamu akan menemukan berbagai macam orang dengan latar belakang maupun pola pikir yang berbeda. Tak ada yang salah selama kamu bisa berinteraksi dengan baik dan menghargai sesama.
Namun, mungkin satu hal yang bisa kamu jadikan pengingat adalah jangan mudah terbawa arus. Maksud “terbawa arus” di sini adalah kamu sekadar ikut-ikutan sesuatu karena sedang trend atau banyak yang melakukannya. Kamu tak benar-benar tahu kenapa melakukannya dan apa manfaatnya.
Kamu melakukan itu karena sekadar asik dan kamu mendapat validasi atau dukungan dari lingkaran pertemananmu. Di masa kuliah ini, ada baiknya kamu mulai memikirkan ulang tujuanmu kuliah dan apa yang ingin kamu peroleh. Ingatlah bahwa tak semua orang mendapatkan kesempatan berharga seperti kamu untuk merasakan bangku kuliah.
Menikmati masa kuliah tentu tak ada salahnya selama itu juga tidak merusak dirimu. Sebaiknya, di masa dewasa awal ini, coba mulai memilah dan memilih apa yang ada di sekitarmu, lingkunganmu, siapa yang kamu ajak bicara dan habiskan waktu.
Ini penting karena orang-orang di sekitarmu akan membentuk pola pikirmu. Pola pikirmu akan menentukan keputusanmu, dan keputusanmu akan membawamu pada masa depanmu.
4. Fokus pada Mata Kuliah Favorit untuk Jadi Bahan Skripsi
![]() |
ilustrasi mengerjakan skripsi (pexels.com/Mikhail Nilov) |
Untuk menyelesaikan jenjang S1, umumnya mahasiswa akan diminta untuk melakukan penelitian dan dituliskan dalam bentuk skripsi. Di tahap ini, kamu akan memilih topik penelitian dan kamu tentunya akan lebih besar menghabiskan waktu sendirian untuk menyelesaikan tugas ini sebagai satu persyaratan untuk bisa membawa gelar S1.
Tentunya akan sangat membantu jika kamu sudah mempersiapkannya sedini mungkin, minimal dengan mengetahui apa ketertarikanmu pada salah satu mata kuliah yang kamu ambil. Misalnya kamu merupakan mahasiswa pendidikan dan memiliki ketertarikan terhadap mata kuliah yang berhubungan dengan media pembelajaran.
Maka, kamu bisa mulai serius untuk mempelajari dan mendalami mata kuliah tersebut, sembari sedikit demi sedikit melihat referensi skripsi kakak tingkat yang mungkin relevan dengan topik tersebut. Hal ini akan membantu kamu untuk memetakan topik yang sesuai dengan dirimu dan tentunya kamu akan lebih siap untuk menentukan judul skripsi saat semester akhir nanti.
Itulah beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan sebagai calon mahasiswa jenjang S1. Tentunya perjalanan kuliah ini semacam maraton yang harus kamu manfaatkan dengan baik setiap momennya.
Momen ini tidak akan terulang lagi, tapi justru dengan itu kamu harus memanfaatkannya sebaik mungkin agar tidak muncul penyesalan di kemudian hari. Sekali lagi ingatlah tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama seperti kamu untuk bisa duduk di bangku kuliah. Teruslah semangat dan berkembanglah sebaik mungkin!
***
Tentang Penulis
Ahmada Rahmadhani, seorang perempuan kelahiran Sidoarjo yang tertarik dalam dunia kepenulisan. Menulis baginya adalah salah satu ekspresi jiwa yang mampu mengurai pikiran yang penuh. Menulis, pendidikan, dan bahasa Inggris adalah beberapa hal yang berusaha ia tekuni akhir-akhir ini. Ia dapat dihubungi melalui emailnya, ahmadarahmadhani@gmail.com
Posting Komentar