8 Kebiasaan Makan Sehat ala Dr. Hiromi Shinnya untuk Jaga Enzim Ajaib dan Panjang Umur

Daftar Isi
ilustrasi sedang makan (pexels.com/Miriam Alonso)
Dr. Hiromi Shinya merupakan seorang dokter yang mengembangkan teknik kolonoskopi, yaitu operasi pengangkatan polip dengan menggunakan alat endoskopi tanpa dilakukan pembedahan. Beliau telah memeriksa lebih dari 300.000 lambung dan juga usus para pasiennya. 

Melalui pengalamannya selama praktik kedokteran dengan beratus-ratus pasien, Dr.Hiromi mengembangkan dan menguji klinis suatu pendekatan terhadap kesehatan, berdasarkan persediaan enzim vital dalam tubuh yang diberikan istilah enzim ajaib.

Menurut pengujian klinis yang telah dilakukan oleh Dr.Hiromi, enzim ajaib merupakan kunci untuk menuju hidup yang panjang dan sehat. Beliau menjelaskan cara kerja enzim tersebut dan bagaimana peran enzim ajaib untuk kelangsungan hidup manusia di buku The Miracle of Enzyme. 

Salah satu yang dibahas pada buku tersebut adalah kebiasaan-kebiasaan makan yang dapat meminimalisir berkurangnya enzim ajaib pada tubuh manusia. Berikut ini kebiasaan-kebiasaan makan yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan dan mempertahankan cadangan enzim ajaib:

1. Mengunyah Makanan dengan Baik

ilustrasi mengunyah (pexels.com/Anastasia  Shuraeva)
Menurut pendapat Dr. Hiromi yang telah dituliskan di dalam bukunya, dianjurkan mengunyah makanan sebanyak 30-70 kali. Hal tersebut dikarenakan, mengunyah dapat mengeluarkan sekresi air liur, yaitu enzim yang memiliki kaitan dengan cairan lambung, air empedu, serta membantu dalam proses pencernaan. 

Mengunyah dengan pelan juga dapat meningkatkan kadar gula darah, sehingga menekan nafsu makan dan mencegah terlalu banyak makan. Mengunyah dengan baik dapat membantu penyerapan makanan secara efisien.

2. Mengkonsumsi Daging Hewan Bersuhu Tubuh Lebih Rendah Daripada Suhu Tubuh Manusia

Dr. Hiromi juga memberikan saran supaya mengkonsumsi daging hewan yang memiliki suhu rendah daripada suhu tubuh manusia. Seperti daging yang berasal dari ikan, karena minyak ikan akan berbentuk cair di dalam tubuh manusia, melancarkan aliran dalam arteri. Sebaliknya, lemak sapi dan ayam yang cenderung memiliki suhu lebih tinggi daripada manusia, akan membeku di dalam aliran darah manusia.

3. Menghindari Makan dan Minum Sebelum Tidur Malam

Menghindari makan dan minum pada saat malam hari menciptakan lambung yang kosong. Lingkungan usus menjadi seimbang dan kondusif untuk penyembuhan diri, ketahanan dan kekebalan tubuh. 

Karena terdapat asam berkadar tinggi yang membunuh bakteri Helicobacter pylori, juga bakteri jahat lainnya. Mengosongkan lambung sebelum tidur juga dapat mencegah aliran balik asam dan sleep apnea.

4. Mengkonsumsi Biji-bijian Organik

ilustrasi kacang (pexels.com/Joel Camelot)
Dr. Hiromi menganjurkan untuk mengkonsumsi biji-bijian organik seperti beras cokelat, biji-bijian utuh, dan polong-polongan satu genggam setiap hari. Karena biji-bijian memiliki kandungan lebih banyak protein daripada daging. Selain itu biji-bijian juga banyak mengandung vitamin, mineral, dan selenium.

5. Mengkonsumsi Karbohidrat yang Berkualitas

Mengkonsumsi karbohidrat yang berkualitas, serat makanan, vitamin, mineral, dan juga unsur yang dapat membantu metabolisme sel dengan efisien. Menghindari makanan yang menghasilkan racun atau kotoran seperti protein dan lemak yang dimetabolisme. 

Memilih makanan yang menghasilkan energi pada saat dicerna. Beberapa makanan yang mengandung karbohidrat dengan kualitas tinggi yaitu beras merah, jelai, jagung, kinoa, dan roti dari bahan gandum utuh.

6. Memilih Lemak Makanan yang akan Dikonsumsi dengan Cermat

Perlu diketahui bahwa asam lemak jenuh banyak terdapat di dalam lemak hewani, dan asam lemak tak jenuh banyak terdapat di dalam lemak nabati dengan bentuk asam linoleat. 

Asam linoleat disebut juga sebagai asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga harus didapat dari tanaman. Sumber minyak nabati yaitu zaitun, kedelai, jagung, dan wijen. Sedangkan sumber lemak hewani yaitu mentega dan lemak dari daging. 

7. Mengkonsumsi Makanan Tinggi Serat untuk Pencernaan yang Lancar

ilustrasi jamur (pexels.com/Paula)

Kandungan serat banyak terdapat di dalam makanan nabati seperti sayuran, sayuran laut, buah-buahan, polong-polongan, biji-bijian yang tidak digiling, sereal, dan jamur. Sayuran laut yang dikeringkan mengandung 50-60% dibandingkan sayuran laut yang belum dikeringkan. Tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi asupan serat makanan dalam bentuk tablet, kapsul, ataupun cairan.

8. Mengurangi Ketergantungan pada Obat

Perlu diketahui, bahwa tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri dan obat dapat membebani hati dan ginjal. Oleh karena itu, sebaiknya menghindari untuk mengkonsumsi obat-obatan kecuali jika memang sangat dibutuhkan. Dr.Hiromi lebih menganjurkan untuk mengubah menu makan dan juga berolahraga secara teratur.

Kunci rahasia dari kehidupan yang sehat yaitu berasal dari usus dan sistem pencernaan. Oleh karena itu, Dr.Hiromi menganjurkan kepada kita untuk menjaga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Kebiasaan makan menurut Dr.Hiromi yang telah dijelaskan di atas juga memiliki pengaruh yang penting untuk kelangsungan hidup manusia. Yuk, mulai jaga kesehatan. Salam Sehat!

***

TENTANG PENULIS

Winda Afrida merupakan seorang mahasiswa semester akhir di salah satu Universitas yang ada di Jawa Timur. Sejak kecil dia suka membaca dan mulai terjun di dunia kepenulisan sejak tahun 2023. Awalnya menulis cerita bersambung di Wattpad dan KBM App pada tahun 2022, kemudian mulai belajar untuk menulis artikel pada akhir tahun 2023. Sapa lebih dekat melalui akun instagramnya @imfaey_ atau @windfrid_ dan juga akun wattpadnya imfaey_

Komunitas Ufuk Literasi
Komunitas Ufuk Literasi Aktif menemani pegiat literasi dalam belajar menulis sejak 2020. Menghasilkan belasan buku antologi dan sukses menyelenggarakan puluhan kegiatan menulis yang diikuti ratusan peserta.

Posting Komentar