5 Tips Jadi Orang Produktif Tapi Masih Punya Waktu Rebahan

Daftar Isi

ilustrasi produktif (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernah gak sih kamu merasa sudah sibuk banget seharian tapi kerjaan masih menumpuk? Alhasil waktu istirahat jadi kepotong buat ngejar deadline. Padahal kamu masih bisa produktif tanpa harus kehilangan waktu buat rebahan. Kuncinya adalah dengan mengatur waktu serta energi dengan seimbang. 

Produktif bukan selalu tentang bekerja terus menerus tanpa henti. Rebahan juga bukan berarti kamu malas, karena produktif adalah tentang cara seseorang bisa menyelesaikan pekerjaan secara cerdas dan efisien. 

Nah, daripada bingung mencari solusi, setelah ini kamu akan mendapatkan trik sederhana untuk bisa menyeimbangkan kerja dan istirahat tanpa merasa kewalahan. Berikut 5 tips supaya produktif namun tetap punya waktu rebahan. Simak, ya!

1. Terapkan prinsip rule of 3

ilustrasi mencatat daftar prioritas (pexels.com/Judit Peter)

Hal utama yang harus kamu terapkan adalah tentukan 3 prioritas utama setiap harinya. Jangan terlalu membebani diri dengan daftar tugas yang panjang. Jika hal ini terjadi, bukannya semangat kamu malah akan malas duluan karena terlalu banyak tugas yang harus diselesaikan.

Cara ini akan membuatmu terhindar dari overwhelm alias terlalu banyak tugas yang bisa bikin stres. Selain itu, kamu akan lebih selektif karena memilih tugas yang benar-benar penting. Dengan menerapkan prinsip rule of 3 ini akan membuatmu tetap produktif tanpa merasa kewalahan serta memberikanmu kepuasan dan motivasi. Sebab, menyelesaikan tugas besar akan memberikanmu rasa pencapaian, jadi kamu akan tetap termotivasi tanpa merasa kelelahan yang berlebih.

2.Mulai kegiatan dengan prinsip 5-minute rule

ilustrasi wanita mengerjakan  tugas (pexels.com/Moose Photos)

Setelah menentukan 3 prioritas utama hal yang harus kamu lakukan adalah melawan rasa malas dengan teknik 5-minute rule. Kalau kamu tipe orang yang sering menunda pekerjaan, cara ini sangat cocok untuk dilakukan. Prinsip 5-minute rule ini akan mendorongmu agar tergerak melakukan sesuatu dengan cara mulai saja dulu selama 5 menit tanpa harus memikirkan untuk menyelesaikannya langsung.

Terkadang yang membuat malas bukan karena tugasnya, melainkan beban pikiran tentang tugas yang sulit dan harus di kerjakan dalam waktu lama. Menerapkan prinsip ini akan membuat otak menjadi semakin terbiasa. Selain itu kamu akan lebih mudah tergerak untuk lanjut bekerja tanpa rasa terpaksa.

3. Jadikan rebahan ‘produktif’

ilustrasi pria sedang mendengarkan podcast (pexels.com/Kampus Production)

Siapa bilang kalau rebahan cuma malas-malasan? Padahal kalau kamu bisa memanfaatkan rebahan dengan efektif bisa menjadi waktu yang produktif, loh. Banyak orang yang menganggap bahwa untuk menjadi produktif seseorang harus sibuk dan selalu aktif. 

Padahal, ketika kita santai justru otak akan lebih fokus untuk menerima informasi dan tidak mustahil momen seperti ini jika dimanfaatkan dengan baik bisa menjadi waktu yang produktif.

Untuk mewujudkan rebahan produktif kamu dapat melakukannya dengan banyak cara. Beberapa contohnya seperti mendengarkan podcast atau audiobook, menonton video edukatif, bahkan kamu bisa memanfaatkannya untuk merenungkan ide baru serta memvisualisasikan tujuan yang ingin dicapai.

4. Gunakan time blocking dengan baik

ilustrasi wanita mengenakan jam tangan (pexels.com/pixabay)

Time blocking merupakan teknik manajemen waktu untuk membagi hari menjadi beberapa bagian untuk tugas spesifik. Daripada kamu membuat daftar tugas yang panjang, lebih baik prioritaskan dulu mana yang lebih penting sehingga tugas lebih terorganisir. Time blocking yang baik ini juga akan membantumu mengerjakan tugas-tugas tanpa takut kewalahan.

Keuntungan lainnya, time blocking ini bisa mencegah multitasking berlebih yang membantumu fokus pada satu tugas dalam satu waktu. Pekerjaan pun akan lebih cepat selesai karena ada batas waktu yang jelas. Selain itu, cara ini bisa menjadi alternatif untuk membantu mengurangi stres sehingga keseimbangan hidup dapat terwujud.

5. Terapkan teknik work hard, rest hard

ilustrasi wanita sedang fokus bekerja (pexels.com/Los Muertos Crew)

Prinsip ini menekankan kesimbangan antara bekerja fokus sehingga hasilnya maksimal dan beristirahat dengan cukup sehingga tidak kelelahan berlebih. Saat work hard, kamu harus benar-benar fokus dan hindari distraksi. Misalnya ambil beberapa jam untuk mengerjakan satu tugas, pastikan kamu tidak akan membuka media sosial atau melakukan sesuatu yang akan mengganggumu.

Selanjutnya ketika waktunya rest hard kamu harus benar-benar menikmati waktu rehat dengan baik. Misalnya ambil beberapa menit untuk rebahan atau melakukan aktivitas santai lainnya. Gunakan waktu ini sepenuhnya untuk me-recharge energimu. Jika keduanya balance kamu akan bisa mempertahankan performa yang baik tanpa takut kehilangan keseimbangan hidup.

Bekerjalah dengan cerdas bukan hanya sekadar sibuk, karena produktif bukan berarti harus bekerja tanpa henti. Menjaga keseimbangan antara bekerja dan beristirahat adalah kunci agar hidupmu tidak berantakan. Beberapa cara di atas dapat kamu terapkan untuk mewujudkan work-life balance tanpa harus kehilangan keseimbangan hidup. Selamat mencoba, ya!

***

TENTANG PENULIS

Eli Suratmi, merupakan gadis pecinta aksara yang masih berproses dalam kehidupan. Lahir dan tumbuh di Banyumas pada tahun 2003. Hobi membaca dan menulis membuatnya pernah berlama-lama di ruang privasi. Dunia literasi selalu membuatnya menemukan inspirasi baru dalam setiap karya yang ditulis. Ia bisa dijumpai melalui Instagram @ellisrr_