[PUISI] Asmalibrasi di Tengah Sunyi
Table of Contents
![]() |
ilustrasi sebuah siluet (pexels.com/Aleksey Kuprikov) |
Ia tahu hati sedang belajar percaya
Bukan pada janji atau kata-kata
Tapi pada tenang yang kutemukan dalam dada
Aku duduk terdiam menakar makna
Tentang cinta yang tak perlu segera
Juga rasa yang tak lagi haus nama
Cukup hadir seperti cahaya pertama
Ada getar yang tak ingin terburu-buru
Seperti nuraga yang memeluk waktu
Perlahan aku paham satu per satu
Bahagia datang saat tak lagi sekadar menunggu
Asmalibrasi ini bukan luka baru
Melainkan cara jiwa merajut ulang kepingan rindu
Bukan untuk siapa-siapa, bukan sekadar ambisi semu
Tapi untuk diriku yang kini jauh lebih tenang dan tahu arah tuju
Penulis: Moch Abdul Aziz
Posting Komentar