[PUISI] Yang Melupakan Puisi
![]() |
| ilustrasi mesin ketik (pexels.com/Arnie Chou) |
Di antara ketidaksadaran penyairnya
Puisi, mengambil alih seluruh perasaan untuk ditukar dengan kehidupan
Alkisah, dahulu pelangi itu menjadi permadani
Sepasang langkah menuju rumah
Dua pasang jendela, memantulkan cahaya, memberkati kedua insan yang ada di dalamnya
Sesuatu yang kini tersimpan dalam bait puisi
Hingga angin datang membawa badai,
Cinta yang tersimpan, terbenam menjadi misteri
Ada puisi yang membaca baitnya sendiri,
Mencoba mengerti kata cinta yang dijeda koma,
Menanti lanjutannya.
Namun, hingga kini, tak ada sambungannya lagi
Puisi tetaplah puisi
Penyair bukanlah puisi
Kehidupan tak bisa ditukar dengan perasaan
Puisi itu akhirnya mati
Meninggalkan hati, hingga kini
Tak ada yang mau memiliki, lagi
Sebab, penyairnya telah melupakannya.
Melupakan perasaan
Melupakan kehidupan
Sekali lagi,
Puisi itu mati, jasadnya hilang, terlupa
Sekian lama.
Penulis: Devtri

Posting Komentar