[REVIEW] Buku Jilbab: Pakaian Wanita Muslimah - Karya M. Quraish Shihab

Table of Contents
buku jilbab pakaian wanita muslimah
buku jilbab pakaian wanita muslimah (gramedia.com/edited by canva)

Identitas Buku

Judul Buku: Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah
Penulis: M. Quraish Shihab
Penerbit: Lentera Hati
Tebal: 243 halaman
Cetakan Pertama: April 2018

Isi Buku

Buku Jilbab: Pakaian Wanita Muslimah merupakan karya mendalam dari M. Quraish Shihab yang membahas persoalan jilbab dan batas aurat wanita dalam perspektif Islam. Buku ini bertujuan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang topik yang seringkali memicu perdebatan, sekaligus mengajak pembaca untuk menghargai keragaman pendapat dalam khazanah keislaman.

Pada bab pertama membahas pakaian yang memiliki berbagai fungsi: menutup aurat, sebagai hiasan, pelindung dari cuaca, pembeda identitas, dan simbol budaya. Islam tidak menetapkan model atau warna tertentu, tetapi menekankan fungsi utamanya: menutup aurat dan menjaga martabat.

Pada bab kedua, berisi tentang batas aurat wanita. Tidak ada ketegasan mutlak dalam Al-Qur'an tentang batas aurat wanita, sehingga para ulama berbeda pendapat. Dianalisis beberapa ayat kunci tentang aurat wanita (seperti QS. An-Nur: 30-31 dan QS. Al-Ahzab: 59). Penafsiran beragam muncul tergantung pada pemahaman terhadap kata seperti jilbab, khimar, dan zīnah.

Pada bab ketiga membahas sunnah dan batas aurat wanita. Hadis-hadis Nabi juga menjadi rujukan, tetapi kualitas dan penafsirannya berbeda-beda. Ada hadis yang mendukung penutupan seluruh tubuh, ada pula yang membolehkan wajah dan telapak tangan terbuka.

buku hijab pakaian wanita muslimah edited by gemini
buku jilbab pakaian wanita muslimah (dok.pribadi/edited by gemini)

Bab keempat berisi tentang pandangan ulama kontemporer. Pada bab ini dibahas pemikiran tokoh-tokoh modern seperti Qasim Amin dan Muhammad Abduh yang cenderung longgar dalam masalah jilbab. Juga dikemukakan pandangan radikal seperti Mahmud Syahrur yang ditolak banyak ulama karena tidak sejalan dengan kaidah tafsir.

Melalui pendekatan yang objektif, Quraish Shihab menguraikan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadits, serta menganalisisnya dengan metodologi tafsir yang kuat. Ia juga menyoroti faktor sosial-budaya yang memengaruhi pemahaman tentang jilbab, sehingga pembaca diajak untuk melihat persoalan ini tidak hanya dari sisi hukum, tetapi juga konteks zaman dan masyarakat.

Beberapa Hal Menarik

Analisis Kontekstual terhadap Ayat-Ayat Hijab yang dilakukan oleh penulis. Quraish Shihab menekankan pentingnya memahami ayat-ayat tentang jilbab dalam konteks sejarah dan budaya saat turunnya wahyu. Ia mengajak pembaca untuk tidak hanya membaca teks secara harfiah, tetapi juga mempertimbangkan maqashid syariah (tujuan utama syariat).

Kemudian, penulis menekankan prinsip berbusana muslimah yang universal seperti menghindari tabarruj (berhias berlebihan), pakaian transparan, dan menyerupai lawan jenis. Namun, yang utama adalah etika dan niat berbusana untuk menjaga kehormatan, bukan sekadar bentuk atau luasnya penutupan.

Pada akhirnya, penulis tidak hanya berkutat pada pendapat ulama masa lalu, tetapi juga menyajikan pemikiran cendekiawan modern seperti Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, dan bahkan tanggapan terhadap fenomena jilbab di era globalisasi. Ini membuat buku ini tetap relevan dengan isu kekinian.

Kelebihan Buku

Buku ini tidak memaksakan satu pandangan tertentu. Penulis menghadirkan berbagai sudut pandang, mulai dari yang ketat hingga yang longgar, dengan dalil dan argumen masing-masing. Hal ini membuat buku ini cocok untuk pembaca yang ingin memahami persoalan jilbab secara utuh tanpa terjerumus dalam sikap fanatik.

Kelebihan lain dari buku ini adalah bahasa yang terstruktur dan mudah dipahami. Meskipun membahas topik yang kompleks, Quraish Shihab mampu menyajikannya dengan bahasa yang jelas dan sistematis. Pembaca diajak untuk memahami step by step, mulai dari sejarah pakaian, fungsi pakaian dalam Islam, hingga analisis mendalam tentang ayat-ayat hijab.

Kekurangan Buku

Beberapa bagian buku terasa cukup berat bagi pembaca awam karena banyaknya istilah fikih dan perdebatan detail seputar tafsir ayat. Namun, hal ini bisa dimaklumi mengingat buku ini ditujukan untuk kajian yang serius.

Selain itu, penulis juga tidak memberikan kesimpulan final. Buku ini sengaja tidak memberikan “jawaban pasti” tentang batas aurat wanita. Bagi sebagian pembaca, hal ini mungkin terasa kurang memuaskan. Namun, justru di situlah letak keistimewaannya: mengajak pembaca untuk berpikir kritis.

Kesimpulan

Jilbab: Pakaian Wanita Muslimah adalah bacaan penting bagi siapa saja yang ingin mendalami persoalan jilbab dengan pendekatan yang ilmiah, terbuka, dan berimbang. Buku ini tidak hanya mengajarkan tentang fiqih aurat, tetapi juga tentang etika perbedaan pendapat dan kebijaksanaan dalam menyikapi keragaman tafsir keagamaan.

Meskipun tidak memberikan satu jawaban final, justru di situlah nilai plus buku ini: mengajak kita untuk tidak cepat menghakimi, tetapi lebih dahulu memahami. Cocok untuk dibaca oleh muslim, muslimah, akademisi, dan siapa pun yang peduli dengan dialog antara agama dan realitas sosial.

Rating: 4.5/5

***

Tentang Penulis

Desinta Mega merupakan seorang pengajar serabutan sekaligus content writer. Saat ini tergabung dalam komunitas Kawan GNFI dan Ufuk Literasi. Telah menulis dan menerbitkan puluhan artikel di media daring seperti IDN Times, Good News from Indonesia dan Seasia. Selain itu, penulis juga telah mengikuti beberapa even antologi menulis fiksi.

Komunitas Ufuk Literasi
Komunitas Ufuk Literasi Aktif menemani pegiat literasi dalam belajar menulis sejak 2020. Menghasilkan belasan buku antologi dan sukses menyelenggarakan puluhan kegiatan menulis yang diikuti ratusan peserta.

Posting Komentar