[REVIEW] Buku Is It Bad or Good Habits - Karya Sabrina Ara

Table of Contents
ilustrasi Buku Is It Bad or Good Habits (gramedia.com/edited by canva) 

Identitas Buku

Judul: Is It Bad or Good Habits

Penulis: Sabrina Ara

Tahun Terbit: Cetakan Ketiga 2022

Penerbit: Syalmahat Publishing

Jumlah Halaman: 133 halaman

Genre: Motivasi dan Pengembangan Diri

Isi Buku

Buku Is It Bad or Good Habits karya Sabrina Ara merupakan salah satu buku reflektif yang mengajak para pembaca memahami makna kebiasaan dari sudut pandang yang lebih bijak dan sederhana. Tidak seperti buku motivasi pada umumnya yang cenderung membagi kebiasaan menjadi “baik” dan “buruk” secara mutlak, Penulis mengajak kita melihat bahwa setiap kebiasaan sejatinya netral, yang menjadi pembeda ialah konteks, tujuan, dan dampak yang dihasilkan.

Dalam 133 halaman, Penulis menyusun tulisannya dengan bahasa yang sederhana dan ringan, namun tetap menyentuh sisi psikologis dan emosional pembaca. Ia membagi buku ini ke dalam beberapa bagian yang membahas tentang pengertian kebiasaan, proses terbentuknya, faktor lingkungan dan emosi yang memengaruhi, hingga cara memperbaiki kebiasaan tanpa merasa tertekan atau gagal.

Bab pertama membahas tentang kebiasaan yang terbentuk dari pengulangan kecil yang terus dilakukan tanpa sadar. Manusia sering kali menilai diri sendiri terlalu keras karena menganggap kebiasaannya “buruk”, padahal terkadang kebiasaan itu muncul sebagai bentuk perlindungan diri. Misalnya, seseorang yang sering menunda pekerjaan mungkin sebenarnya sedang mengalami kelelahan mental dan membutuhkan waktu untuk pulih. Dengan memahami alasan di balik setiap kebiasaan, kita dapat menumbuhkan empati terhadap diri sendiri.

buku Buku Is It Bad or Good Habits (dok.pribadi/Puspita Rahayu)
Bagian bab empat hingga enam membahas bagaimana cara menata ulang kebiasaan tanpa tekanan. Penulis menekankan pentingnya self-awareness (kesadaran diri) dan self-compassion (kasih sayang terhadap diri sendiri). Ia menulis bahwa  setiap perubahan bukan tentang menjadi sempurna, melainkan tentang memahami apa yang benar-benar dibutuhkan diri. Menurut saya ada pula pembahasan menarik tentang bagaimana kebiasaan orang lain bisa memengaruhi kebiasaan kita, terutama melalui lingkungan sosial dan media digital.

Sampailah kita di bab terakhir buku, Penulis menegaskan bahwa perjalanan memperbaiki kebiasaan yaitu proses panjang yang tidak selalu mudah. Namun, dengan niat yang jelas dan penerimaan terhadap diri sendiri, seseorang dapat memperbaiki pola hidupnya tanpa harus menyesali masa lalu. Buku ini kemudian ditutup dengan refleksi sederhana: bahwa setiap kebiasaan yang kita lakukan adalah cermin dari siapa kita saat ini, dan kita punya kuasa untuk mengubah arah hidup kapan pun kita mau.

Kelebihan Buku

Kelebihan utama dari buku ini terletak pada bahasanya ringan, personal, dan penuh kehangatan. Penulis menulis seperti sedang berbicara dengan sahabatnya sendiri, tanpa menggurui, tanpa tekanan, dan sangat jujur. Hal ini membuat pembaca merasa diterima, bahkan ketika sedang berjuang melawan kebiasaan buruk dalam diri. Dalam buku ini juga banyak mengambil kutipan dari buku Atomic Habits yang dibahas dengan bahasa sederhana sehingga mudah bagi pembaca memahaminya. 

Selain itu, buku ini juga memberikan sudut pandang baru tentang konsep “baik” dan “buruk”. Banyak buku pengembangan diri menekankan bahwa kebiasaan buruk harus segera dihapus, tapi Sabrina Ara justru mengajak pembaca untuk menelusuri akar dari kebiasaan tersebut. Ia mengingatkan bahwa semua perilaku memiliki alasan emosional, dan mengenali alasan itu adalah langkah awal menuju perubahan sejati.

Buku ini juga mudah dicerna bagi pembaca remaja maupun dewasa. Dalam buku ini saya tidak menjumpai istilah psikologis rumit atau teori berat. Di dalam buku ini juga memberikan wadah ekspresi untuk pembaca, di mana disajikan kolom tabel pengembangan diri dalam menentukan kebiasaan dan rutinitas kesehatan. Bisa menjadi afirmasi positif untuk pembaca. 

Kekurangan Buku

Dari isinya sudah menyentuh dan objektif untuk dibaca, tapi ada beberapa hal yang bisa dianggap sebagai kekurangan. Pertama, struktur penulisan kadang sepertinya sedikit meloncat, terutama ketika Penulis berpindah dari topik kebiasaan ke refleksi diri tanpa transisi yang halus. Pembaca yang terbiasa dengan buku berstruktur sistematis mungkin merasa agak bingung di beberapa bagian. Ditambah ada tugas harian, yang menurut saya cukup rancu. 

Kedua, kurangnya referensi ilmiah menjadi catatan tersendiri. Buku ini lebih bersifat personal dan berdasarkan pengalaman penulis, bukan hasil penelitian psikologi mendalam. Bagi pembaca yang mencari dasar teoretis atau pendekatan ilmiah, buku ini mungkin terasa kurang kuat secara akademis.

Namun demikian, kedua hal tersebut tidak terlalu mengurangi makna buku, karena kekuatan utamanya memang terletak pada kejujuran dan kesederhanaan pesan yang ingin disampaikan.

Pesan yang Dapat Diambil

Pesan utama dari Is It Bad or Good Habits adalah bahwa setiap kebiasaan memiliki dua sisi, tidak sepenuhnya buruk, dan tidak sepenuhnya baik. Yang penting bukanlah menilai diri, melainkan memahami diri. Melalui pemahaman itu, kita belajar memperbaiki pola hidup tanpa menyiksa diri dengan rasa bersalah.

Penulis mengajak para pembaca untuk berdamai dengan diri sendiri. Ia menulis bahwa perubahan tidak datang dari paksaan, tapi dari penerimaan. Jika kita ingin menjadi lebih baik, mulailah dengan langkah kecil, dari kebiasaan sederhana yang bisa dijalankan secara konsisten. Buku ini juga menanamkan nilai penting: bahwa perjalanan memperbaiki diri tidak harus cepat, asal tetap berjalan.

Secara keseluruhan, Is It Bad or Good Habits karya Sabrina Ara adalah buku yang menenangkan dan reflektif. Dengan hanya 133 halaman, buku ini mampu memberi pandangan mendalam tentang arti kebiasaan dan bagaimana manusia dapat mengelola diri tanpa merasa tertekan. Buku ini cocok dibaca oleh siapa pun yang sedang berproses, baik dalam hal produktivitas, kesehatan mental, maupun pencarian jati diri.

***

Tentang Reviewer

Puspita Rahayu, akrab disapa Ayu, adalah seorang edukator yang mencintai proses belajar dan eksplorasi hal baru. Jika ingin mengenal lebih dekat bisa kunjungi Instagram puspitarahayu77, diaryninggi dan tulisan-tulisannya di Medium nimarypy. Baginya setiap pengalaman adalah ruang tumbuh dan berbagi.

Komunitas Ufuk Literasi
Komunitas Ufuk Literasi Aktif menemani pegiat literasi dalam belajar menulis sejak 2020. Menghasilkan belasan buku antologi dan sukses menyelenggarakan puluhan kegiatan menulis yang diikuti ratusan peserta.

1 komentar

Silakan menuliskan komentar dengan rapi dan sopan!
Comment Author Avatar
Anonim
Rabu, 29 Oktober, 2025 Delete
Rekomend bet si buku ini guys